Berita Golkar – Mantan Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, mengaku sempat merasa “nyesek” ketika Partai Golkar tidak mendukungnya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banten. Sebelum akhirnya kembali mendukung Airin dan Ade Sumardi, Golkar awalnya memilih untuk mengusung Andra Soni dan Achmad Dimyati Natakusumah sebagai calon mereka.
Airin menjelaskan, perasaan tersebut timbul karena selama hampir dua tahun ia sudah berkeliling Banten, bertemu masyarakat bersama pengurus Golkar di provinsi itu. Selain itu, organisasi sayap partai tersebut juga turut serta memperkenalkan dirinya kepada calon pemilih.
Namun, ketika Golkar tidak lagi mendukungnya, Airin merasa kehilangan dukungan dari mereka yang sebelumnya selalu bersamanya dalam perjalanan keliling Banten. “Rasanya tuh eneg, nyesek saja gitu. Kok tiba-tiba saya enggak boleh pakai ya teman-teman ini untuk bergerak, jadi kan kebayang,” ungkap Airin saat berbincang dalam program GASPOL! di Redaksi KOMPAS.com.
Airin juga mengakui bahwa tingkat keterpilihannya yang mencapai 70 persen dalam Pilkada Banten, berdasarkan survei, bukanlah hasil kerjanya sendiri, melainkan berkat dukungan dari kader dan pengurus Golkar tingkat lokal. “Itu bukan kerja saya sendiri tentu, ada kerja-kerja Partai Golkar secara berjenjang,” jelasnya.
“Terus tiba-tiba saya enggak diusung sama Partai Golkar, rasanya gimana ya?” tambahnya dikutip dari Kompas.
Rasa “nyesek” tersebut, menurut Airin, juga muncul saat dirinya menahan tangis setelah dideklarasikan sebagai bakal calon gubernur Banten oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di ICE BSD, Tangerang Selatan, pada Minggu (25/8/2024).
Ia diusung bersama Ketua DPD PDI-P Banten yang juga mantan Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi. Namun, tak lama kemudian, Partai Golkar berbalik arah dan kembali memberikan dukungannya kepada Airin.
Dukungan tersebut diberikan langsung oleh Ketua Umum Golkar yang baru, Bahlil Lahadalia. Meskipun Airin tidak menanyakan alasan di balik keputusan Golkar kembali mendukungnya, ia hanya merasa bersyukur. {}