Airin Rachmi Diany Ungkap Soal Bentakan Megawati Hingga Akhirnya Dapat Rekomendasi Partai Golkar

Berita Golkar – Panggilan telepon dari pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masuk ke gawai Airin Rachmi Diany pada Ahad, 25 Agustus 2024. Airin diberi tahu bahwa besoknya, dia akan mendapat rekomendasi partai banteng untuk maju menjadi bakal calon gubernur untuk pemilihan kepala daerah Banten.

Airin, yang dikenal sebagai politikus Partai Golkar itu, bertanya baju apa yang musti dia pakai.

“Batik nuansa merah,” ucap Mantan Wali Kota Tangerang Selatan di kantor Tempo, kawasan Jakarta Baratpada Jumat, 6 September 2024, mengingat ucapan politikus PDIP.

“Bajunya merah, kerudung putih. Saya pergi aja, Bismillah. Saya mah, begitu aja,” lanjutnya dikutip dari Tempo.

Baju batik bernuansa merah dan kerudung putih itu, duga Airin, sebagai salah satu penyebab Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menegurnya di kantor DPP PDIP, Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, pada Senin, 26 Agustus 2024.

Dalam sambutannya, Presiden ke-5 RI itu dengan keras meminta Airin bersuara saat menyinggung kecurangan pemilihan umum dan pentingnya menggunakan baju merah hitam – yang identik dengan PDIP.

Airin, yang pada momen itu duduk disamping Ketua DPP PDIP Bintang Puspayoga, merasa dirinya tidak dimarahi oleh Megawati. Adik ipar mantan Gubernur Banten 2007-2015, Ratu Atut Chosiyah, ini menganggap teguran Megawati sebagai bentuk rasa sayang ibu kepada anak.

Ia bahkan mengklaim setuju dengan poin-poin yang disampaikan Ketua Umum PDIP soal perempuan harus tangguh dan pemimpin harus dekat dengan akar rumput.

Perjalanan Airin untuk mendapatkan tiket sebagai bakal calon Gubernur Banten cukup berliku. Mulanya Airin mendapat dukungan penuh dari Ketua Umum Partai Golkar saat itu, Airlangga Hartarto.

Partai Golkar mencoret Airin dari pencalonannya di Pilgub Banten setelah Bahlil Lahadalia terpilih sebagai orang nomor satu partai beringin dalam Musyawarah Nasional pada 21 Agustus 2024.

Partai Golkar pimpinan Bahlil menyerahkan kandidasi Pilgub Banten ke pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, Andra Soni dan Dimyati Natakusumah pada Ahad, 25 Agustus 2024.

Surat keputusan (SK) dukungan Golkar ini diserahkan langsung oleh Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia. Andra – Dimyati didukung oleh Koalisi Indonesia Maju plus, kumpulan partai penyokong Prabowo Subianto di pemilihan presiden dan pendukung pemerintah Presiden Joko Widodo.

Beberapa hari kemudian di DPP Partai Golkar, Slipi, tepatnya pada 27 Agustus 2024, Partai Golkar berbalik arah dengan mendukung Airin dan Ade Sumardi—politikus PDI Perjuangan—untuk maju di Pilgub Banten.

“Ibu Airin adalah anak dari kandung Partai Golkar, sebagai ibu daripada anak yang dilahirkan dan dibesarkan, rasanya tidak pas kalau tidak diantarkan oleh ibunya untuk ikut berkompetisi,” ujar Bahlil.

Airin bertemu dengan Bahlil dan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad pada Senin malam, 26 Agustus 2024, satu hari sebelum menerima Formulir Model B1 KWK dari Partai Golkar. B1 KWK merupakan salah satu formulir yang dikeluarkan KPU terkait penyelenggaraan pencalonan kepala daerah dalam Pilkada.

Persamuhan ini berlangsung beberapa jam setelah Istri Tubagus Chaeri Wardana ini mendapatkan rekomendasi dari PDIP.

Dinamika politik, menurut Airin, kemungkinan memang membuat Partai Golkar akhirnya mengembalikan dukungan Pilgub Banten kepadanya.  Airin menyinggung perjalanannya ke Kantor DPP PDIP yang hanya ditemani  Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Banten Ratu Tatu Chasanah – juga adik kandung Ratu Atut, untuk mendapat surat rekomendasi.

Airin juga mengungkit tanggung jawab moral terhadap para pendukung dan tahapan politik panjang yang dia ikuti dari Partai Golkar untuk mengikuti proses maju Pilkada.

PDIP, klaim Airin, memiliki komitmen yang jelas mendukungnya. Sikap itu disampaikan saat deklarasi dukungan oleh yang dihadiri Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah di ICE BSD pada Ahad 25 Agustus 2024.

“PDIP mendukung saya dan Pak Ade. Tanpa menyuruh saya masuk ke PDIP atau tidak. Tapi Pak Basarah, bilang ‘kalau mau masuk ya alhamdulilah,” kata Airin. {}