DPP  

Airlangga Hartarto: Prabowo Punya Visi Kuat Soal Hankam dan Geopolitik

Berita Golkar – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menilai, Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto dalam debat ketiga Pilpres berhasil menjelaskan secara konkret terkait visi dan gagasan yang kuat dalam menjawab isu-isu keselamatan negara dan bangsa kita. Sehingga, bisa menyampaikan pemahaman yang jelas kepada masyarakat.

“Saya mengapresiasi penampilan debat Calon Presiden kita Bapak Prabowo Subianto. Bapak Prabowo menyampaikan visi dan gagasan yang kuat, jernih dan relevan dalam isu-isu krusial dan strategis yang menyangkut keselamatan negara dan bangsa kita, yakni isu Pertahanan, Keamanan dan Hubungan Internasional,” ungkap Airlangga, Rabu (10/1).

Airlangga menilai, apa yang disampaikan Prabowo dalam debat ketiga bukan sekadar teori. Sebab menunjukkan apa yang sudah dilakukan pemerintah, khususnya yang sudah dilakukan oleh Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.

“Beliau juga mampu menjawab seluruh pertanyan berdasarkan pengalaman dan kebijaksanaan beliau, baik sebagai prajurit dan pemimpin di institusi TNI, ketua umum partai dan juga sebagai Menteri Pertahanan,” jelasnya.

Bagi Airlangga, untuk menjadi seorang pemimpin nasional tentu harus mempunyai tingkat kematangan, kebijaksanaan dan objektivitas dalam mengambil setiap kebijakan, terlebih pada isu-isu yang menyangkut pertahanan, keamanan dan isu-isu strategis geopolitik dan ekonomi.

“Saya melihat bahwa Bapak Prabowo adalah seorang patriot dan memiliki kemampuan dalam memimpin Indonesia sebagai sebuah negara yang besar,” kata dia.

Selain itu, Airlangga juga berpendapat bahwa selama era Pemerintahan Joko Widodo, Indonesia sudah menunjukkan posisi yang kuat di kancah global. Misalnya dengan tidak hanya menjadi penonton dalam berbagai pertemuan internasional.

“Yang perlu diketahui bahwa Indonesia hari ini sudah memiliki bargaining position yang kuat di mata dunia. Indonesia adalah negara selatan yang dianggap leader dari global south dan salah satunya terlihat saat G20 di mana Indonesia tidak hanya duduk, diam dan hadir tapi kita memimpin. Bapak Presiden datang ke Ukraina, Bapak Presiden datang ke Uni Soviet, ke Rusia, dan kita dihargai,” tutup Airlangga. {sumber}