Berita Golkar – Anggota Komisi VII DPR RI, Atalia Praratya mengaku geram dengan kondisi bocah berinisial D yang menjadi korban perundungan dan pelecehan seksual oleh teman sebanyanya hingga mengalami luka sobek dan bernanah di ogran intim.
Bocah berinisial D merupakan warga Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut tersebut menjadi korban perundungan dan pelecehan seksual sejak ia berada di Taman Kanak-Kanak (TK) hingga menginjak Sekolah Dasar (SD) kelas 4 di Kecamatan Cibatu Garut.
Saat Atalia Praratya mengunjungi korban di kediaman saudara D di Kawasan Kiara Condong Kota Bandung. Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk pendampingan psikis serta pendampingan hukum terhadap kejadian perundungan dan pelecehan seksual.
“Ini harus kita dampingi, bagaimanapun juga karena korban saat ini masih mengalami infeksi di kemaluannya, sehingga perlu mendapatkan perawatan dari petugas kesehatan,” ucap Atalia saat ditemui di kediaman korban, Rabu (8/1/2025), dikutip dari TVOne News.
Atalia mengaku, dirinya merasa perihatin sekaligus kecewa karena kasus tersebut baru diadvokasi hari ini.
“Nah kami pun sebetulnya kecewa karena laporan ini baru datang beberapa hari terakhir ini, padahal kejadiannya sudah dua tahun yang lalu,” kata politikus Partai Golkar ini.
Ia mengungkapkan, pihak keluarga korban sudah melakukan pelaporan pasca kejadian perundungan tersebut. Namun, pihak keluarga korban dibungkam agar tidak melapor dan membawa masalah ke ranah hukum.
“Saya tanya ke ibu yang bersangkutan, ibu korban, ibu korban mengatakan bahwa sebetulnya kejadian ini sudah dilaporkan semenjak kejadian terjadi. Tapi dibungkam oleh semua pihak yang berada di wilayah mereka termasuk perangkat kewilayahan dan pelaku,” ucap Atalia.
Lebih lanjut, Atalia mengatakan, pihaknya bersama Jabar Bantuan Hukum (JBH) akan melakukan pendampingan dan advokasi untuk korban. Ia juga berencana untuk mengunjungi langsung lokasi kejadian di Garut Jawa Barat.
“Nanti insya Allah, karena wilayahnya di Garut jadi insya Allah minggu depan kita akan ke sana,” kata Atalia. {}