Atalia Praratya Siap Beri Pendampingan Hukum Bagi Korban Rudapaksa Dokter PPDS RSHS

Berita Golkar – Anggota Komisi VIII DPR Atalia Praratya yang merupakan istri Ridwan Kamil menyatakan komitmennya untuk mendampingi dua korban pemerkosaan yang dilakukan oleh Priguna Anugerah Pratama, calon dokter PPDS di RSUP Hasan Sadikin Bandung.

Atalia menegaskan pentingnya pendampingan bagi korban agar berani melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian demi mendapatkan keadilan hukum.

“Yang namanya keadilan itu berlaku bagi semua, tetapi tentu harus ada itikad dari yang bersangkutan untuk melaporkan,” ujar Atalia dalam konferensi pers bersama Jabar Bantuan Hukum, Sabtu (12/4/2025), dikutip dari BeritaSatu.

Pendekatan Hati ke Hati untuk Dorong Korban Berani Lapor

Atalia menuturkan, dirinya siap melakukan pendekatan secara personal dan emosional kepada para korban agar mereka merasa aman untuk mengambil langkah hukum.

“Saya akan melakukan pendekatan dari hati ke hati, seorang ibu kepada anaknya sehingga mereka bisa berani memberikan laporan terkait kasus ini ke Polda Jawa Barat,” ungkapnya terkait pendampingan hukum terhadap korban pemerkosaan dokter PPDS RS Hasan Sadikin Bandung.

Jabar Bantuan Hukum Dampingi Proses Hukum Korban

Atalia juga memastikan korban mendapatkan dukungan hukum penuh dari Jabar Bantuan Hukum, termasuk koordinasi dengan pihak rumah sakit, keluarga korban. Selain itu, melakukan monitoring proses hukum agar berjalan transparan.

“Jabar Bantuan Hukum mendapat kepercayaan dari keluarga korban untuk mendampingi kasus ini secara hukum,” tegasnya.

Sebelumnya, Ditreskrimum Polda Jawa Barat telah mengonfirmasi korban dari tindakan bejat dokter residen PPDS ini mencapai tiga orang. Kasus ini pun menjadi perhatian serius di tingkat nasional, mengingat pelaku berasal dari lingkungan medis yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam melindungi pasien.

Atalia berharap, pendampingan ini bisa memberi kekuatan moral kepada para korban pemerkosaan dokter PPDS RS Hasan Sadikin Bandung untuk menuntut keadilan tanpa rasa takut dan tekanan. {}