Bangga Berbatik Jadi Tren Anak Muda, Menperin Agus Gumiwang: Dorong Kinerja Ekspor Hingga US 7,63 Juta

Berita Golkar – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita secara resmi membuka Gelar Batik Nusantara (GBN) 2025 di Pasaraya Blok M, Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Turut hadir, Ibu Wakil Presiden (Wapres) Selvi Gibran Rakabuming, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri, Ketua Yayasan Batik Indonesia (YBI) Gita Ratna Gilangkencana, serta perwakilan pemerintah, tokoh budaya, serta komunitas batik.

GBN 2025 mengusung tema “Bangga Berbatik” yang secara khusus mengajak masyarakat untuk tidak hanya melestarikan batik sebagai warisan budaya dunia, tetapi juga memastikan agar inovasi terus hadir sehingga batik tetap relevan di tengah tren fesyen Indonesia.

GBN 2025 secara khsuus mengangkat Batik Merawit dari Cirebon. Batik ini telah memperoleh pengakuan sebagai produk Indikasi-Geografis, dan dikenal dengan motif halus dan detailnya yang khas.

“Ini bukan hanya cerminan kekayaan seni Cirebon, tetapi juga bukti bahwa produk tradisional dapat memiliki nilai ekonomi tinggi jika didukung inovasi dan promosi yang tepat,” kata Menperin Agus, dikutip dari Industry.

Menurutnya, industri batik terus menunjukkan kinerja yang sangat positif. Berdasarkan data BPS, pada triwulan I-2025, nilai ekspor 3 (dari 5) batik tercatat sebesar US$ 7,63 juta, naik 76,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Capaian ini patut kita syukuri, namun juga menjadi tantangan untuk terus menjaga kualitas dan keberlanjutan industri ini.

Selain pasar ekspor, potensi besar juga ada di dalam negeri. Tren di kalangan generasi muda Indonesia menunjukkan bahwa batik kini digunakan tidak hanya untuk acara formal, tetapi juga sebagai bagian dari fesyen sehari-hari.

“Ini peluang emas yang harus kita tangkap bersama, dengan inovasi desain, pendekatan pemasaran yang segar, dan kualitas produk yang konsisten,” jelasnya.

Kemenperin terus berkomitmen mendukung sektor batik melalui berbagai program strategis, seperti; penyusunan buku batik; fasilitasi indikasi geografis; penumbuhan wirausaha baru IKM; penerapan industri 4.0; pembangunan dan revitalisasi sentra IKM; pengembangan SDM industri; program restrukturisasi 4 (dari 5) mesin dan/atau peralatan; serta fasilitasi promosi dan pameran.

Meski demikian, Menperin menyadari bahwa kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, pelaku usaha dan akademisi adalah kunci keberhasilan dalam membangun ekosistem industri batik yang tangguh, berkelanjutan dan berdaya saing menuju Indonesia emas 2045.

“Dengan memperkuat ekosistem batik nasional, kita tidak hanya menjaga warisan leluhur, tetapi juga meletakkan fondasi bagi masa depan industri WastraNusantara yang berkelanjutan,” ungkap Agus.

Dikesemptan yang sama, Ketua Pelaksana Gelar Batik Nusantara 2025, Gita Ratna Gilangkencana mengatakan, GBN 2025 merupakan ruang kolaborasi bagi semua pihak yang mencintai batik, mulai dari perajin, seniman, pelaku usaha, hingga generasi muda yang ingin mengenal batik lebih dekat. “Pelestarian batik adalah perjalanan yang tidak bisa dilakukan sendirian. Ini adalah perjalanan kita bersama,” jelas Gita.

Selama lima hari penuh, GBN 2025 menghadirkan lebih dari 200 booth UMKM batik dan kuliner Nusantara. Pengunjung juga akan menikmati sesi talkshow, workshop, parade batik, immersive tunnel, photobooth, nail art, hingga live demo membatik dari Paguyuban Batik Cirebon.

Di hari kedua, talkshow “Sehelai Batik, Sejalur Kehidupan” bersama Putri Komar akan mengupas filosofi batik dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan lain meliputi pertunjukan musik, angklung, beauty workshop “Science of Beauty Soirée” oleh Duvaderm, serta Live Shopping GBN 2025 di Instagram @ybi.official.

Hari ketiga, Jumat 1 Agustus 2025, akan diisi talkshow “Urban Batik: Ketika Warisan Menjadi Gaya” bersama Oemah Etnik dan Wilsen Willim, serta dua sesi “Industrial Festival” oleh Kementerian Perindustrian.

Malam harinya, suasana belanja akan semakin hidup dengan “Late Nite Shopping” bersama Aksara Records, Zodiac, dan Plastic Ziya. Memasuki hari keempat, Sabtu 2 Agustus 2025, GBN 2025 menghadirkan penampilan spesial dari Maliq & D’Essentials pukul 13.00 WIB.

Grup musik yang dikenal dengan warna musik soulful ini akan membawakan lagu-lagu andalan mereka dalam balutan nuansa batik, menciptakan suasana hangat dan meriah di tengah pameran. Acara hari itu juga dilengkapi talkshow, program anak, pertunjukan Tarakanita Berbatik, dan “Kopi Talk” yang membahas kaitan antara kopi dan kesehatan jiwa.

Sebagai penutup, Minggu 3 Agustus 2025, GBN 2025 akan menggelar Fun Run & Walk, mengajak masyarakat merayakan batik lewat gaya hidup sehat. Pendaftaran kegiatan ini terbuka untuk publik, di mana seluruh hasil donasi akan disalurkan untuk mendukung UMKM batik binaan Yayasan Batik Indonesia. {}