Cegah Masyarakat Terjerat Bank Emok, Airin Rachmi Diany Bakal Bikin Sarana Pembiayaan Bagi UMKM di Banten

Berita Golkar – Calon Gubernur Banten, Airin Rachmi Diany ingin membuat sarana pembiayaan permodalan untuk para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Provinsi Banten. Hal tersebut lantaran banyak masyarakat yang sulit mengajukan kredit usaha rakyat (KUR) ke Bank lantaran persyaratannya yang cukup rumit.

“Memang saat ini banyak kredit usaha rakyat, baik dari pemerintah pusat maupun daerah, tapi biasanya rumit, perlu ada izin usaha. Kadang-kadang kalau (pinjaman) besar perlu ada agunan dan sebagainya,” kata Airin saat Konsolidasi Kopi Hitam Kabupaten Tangerang di Cikupa, dikutip dari IDN Times, Kamis (26/9/2024).

Airin mengungkapkan, lantaran rumitnya persyaratan untuk mendapatkan modal di KUR dari penyedia keuangan resmi, masyarakat di Banten pun cenderung memiliki bank keliling. Sayangnya, kerap kali bank keliling seperti jebakan yang dibayarkan secara singkat.

“Kalau pakai bank keliling seminggu kemudian sudah ditagih, makanya perlu ada literasi perbankan juga kepada masyarakat,” kata Airin.

Airin pun ingin mengedukasi masyarakat mengenai literasi perbankan agar masyarakat Banten tak lagi terjerat Bank Keliling yang tidak resmi. Pasalnya, bantuan mengenai kredit usaha rakyat pun telah banyak tersedia.

“Karena sebetulnya ada bantuan dari pemerintah yang tinggal disalurkan ke masyarakat, makanya kami sangat berharap Kopi Hitam bisa membantu menyosialisasikan hal tersebut,” ungkap politisi Partai Golkar ini.

Airin pun ingin generasi Z didorong untuk menjadi pelaku usaha, sehingga ikut menciptakan lapangan pekerjaan tak hanya mencari pekerjaan di wilayah Provinsi Banten.

“Makanya kami juga ingin meningkatkan infrastruktur bagi pelaku UMKM, kalau semua cari kerja enggak didorong berusaha, maka pengangguran akan semakin besar,” jelasnya.

Untuk itu, ia ingin membantu pelaku usaha mulai dari permodalan, meningkatkan kualitas produk, hingga pemasaran produk untuk para pelaku usaha. Sehingga, jika usaha terus berkembang, maka lapangan kerja pun akan semakin terbuka.

“Bayangkan jika satu pelaku UMKM punya karyawan 10, maka kalau 100 pelaku UMKM akan ada 1.000 lapangan kerja,” tuturnya. {}