Dave Laksono Dukung Reformasi TNI: Organisasi Usang Harus Disesuaikan dengan Tantangan Zaman

Berita Golkar – Komisi I DPR RI mendukung instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk mengubah organisasi di tubuh TNI yang sudah ketinggalan zaman atau usang. Apalagi, perkembangan era sudah seharusnya menuntut TNI untuk lebih adaptif.

“Kami memahami bahwa tantangan geopolitik dan dinamika ancaman saat ini menuntut TNI untuk adaptif, responsif, dan modern,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono kepada wartawan, Jakarta, Senin (6/10/2025), dikutip dari Sinpo.

Oleh karena itu, kata dia, pembaruan terhadap struktur organisasi yang dinilai sudah tidak relevan dengan kebutuhan operasional masa kini memang perlu dilakukan secara bertahap dan terukur, dengan tetap menjaga stabilitas internal dan tradisi yang konstruktif.

Legislator dari Fraksi Partai Golkar itu menyebut Komisi I DPR RI juga mendorong agar reformasi tubuh TNI tidak hanya bersifat struktural, tetapi menyentuh aspek doktrin, pendidikan, dan sistem pembinaan karier. Transparansi dalam proses promosi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta integrasi teknologi pertahanan juga menjadi fokus yang kami anggap krusial.

“Kami juga berharap agar proses pembaruan ini dilakukan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk DPR, agar tetap berada dalam koridor konstitusional dan akuntabel,” katanya.

“TNI adalah institusi strategis yang harus terus diperkuat, bukan hanya dari sisi alutsista, tetapi juga dari sisi kepemimpinan dan tata kelola,” timpalnya.

Sebelumnya, Presiddn Prabowo memerintahkan agar organisasi yang usang di tubuh TNI diganti. Prabowo meminta organisasi TNI harus tepat sesuai kepentingan bangsa.

Permintaan Prabowo ini disampaikan saat memberi amanat dalam upacara peringatan hari ulang tahun ke-80 TNI di Monas, Jakarta Pusat, Minggu, 5 Oktober 2025. Prabowo awalnya meminta agar seluruh prajurit TNI tidak lelah untuk berlatih dan belajar.

“Saya perintahkan Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan, kaji terus perkembangan teknologi dan sains, kaji terus organisasi. Bila perlu organisasi yang usang diganti dengan organisasi yang tepat untuk kepentingan bangsa,” kata Prabowo di atas mimbar.

Selain itu, Prabowo meminta TNI bisa terus mengikuti setiap perkembangan teknologi. Dia menekankan pemahaman tentang siber hingga kecerdasan buatan.

Prabowo juga menegaskan setiap pemimpin TNI harus kompeten. Prabowo mengatakan telah memerintahkan Panglima TNI untuk memberi penilaian terhadap setiap pimpinan di satuan TNI tanpa melihat senioritas.

“Kepemimpinan di TNI harus kepemimpinan keteladanan, harus ing ngarso sung tulodo, harus memberi contoh di depan, tidak ada tempat untuk pemimpin-pemimpin yang tidak kompeten, yang tak profesional, yang tak mengerti tugasnya,” kata Prabowo.

“Saya memberi izin ke Panglima TNI dan Kepala Staf dalam melaksanakan seleksi kepemimpinan tidak perlu terlalu memperhitungkan senioritas, yang penting prestasi, pengabdian cinta tanah air,” ujar Prabowo menegaskan. {}