Berita Golkar – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri menilai peluang kerja sama industri halal antar negara Developing Eight (D-8) terus meningkat. Roro menyampaikan hal itu saat menghadiri Pertemuan Keempat Dewan Menteri Perdagangan D-8 di Kairo, Mesir, pada 2 Desember lalu.
D-8 merupakan forum delapan negara berkembang, yakni Indonesia, Malaysia, Bangladesh, Iran, Mesir, Nigeria, Pakistan, dan Turki.
“Seharusnya kerjasama terkait halal antar negara dapat lebih ditingkatkan, mengingat besarnya potensi pasar global halal yang terus tumbuh sampai sekarang,” kata Roro dalam keterangan resmi, Jumat (5/12/2025), dikutip dari Kompas.
Roro menilai kerja sama halal mencakup produk makanan, kosmetik, fesyen, farmasi, dan jasa. Ia melihat subsektor tersebut dapat diintegrasikan lebih luas dalam kerangka perdagangan. “Kami menyoroti adanya peluang besar dalam kerja sama terkait perdagangan dan industri halal,” ujar Roro.
Pada forum yang sama, Roro mendorong pengembangan D-8 Preferential Trade Agreement (PTA) menjadi free trade agreement (FTA) di masa mendatang. PTA merupakan perjanjian dagang internasional yang memberi perlakuan khusus pada transaksi tertentu, seperti penurunan tarif antarnegara.
FTA bertujuan menghapus hambatan dagang dan membuka jalur perdagangan yang lebih bebas. Roro memberi apresiasi pada D-8 PTA yang disebut berperan menjaga arus dagang anggota D-8 di tengah kondisi global yang tidak stabil.
“Kami turut mendorong agar PTA D-8 dapat lebih lanjut berkembang menjadi FTA atau perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement),” tutur Roro.
Data Kementerian Perdagangan mencatat nilai perdagangan Indonesia dengan anggota D-8 mencapai 30,1 miliar dollar Amerika Serikat (AS) pada Januari sampai September 2025. Angka tersebut naik 9,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Dari total 30,1 miliar dollar AS, ekspor Indonesia ke negara D-8 mencapai 19,1 miliar dollar AS, sementara impor Indonesia dari negara D-8 sebesar 11 miliar dollar AS. {}













