Berita Golkar – Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta periode 2024-2029 Dimaz Raditya berharap Pasar Pramuka dapat menjadi pilihan utama masyarakat untuk memenuhi kebutuhan kesehatan.
Diketahui, Pasar Pramuka yang terletak di Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur, dikenal sebagai pasar yang menjual obat-obatan. Lokasi itu akan direvitalisasi dan terkoneksi dengan Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta Fase 1 B, rute Velodrome-Manggarai.
“Pasar yang lebih modern, bersih dan teratur akan memberikan pengalaman berbelanja yang lebih baik, serta meningkatkan kesejahteraan para pedagang,” kata Dimaz yang juga anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) DKI Jakarta itu dikutip dari Akurat.
Menurut Dimaz, revitalisasi ini diharapkan tidak hanya akan meningkatkan kenyamanan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian local. Diharapkan pula menjaga kelestarian pasar tradisioal di tengah gempuran era digitalisasi. “Serta bukti konkret dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota global,” katanya.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Parmasi Pasar Pramuka Edy Haryanto, Rabu sore (11/9) mengatakan, Para pedagang pun mendukung revitalisasi tersebut. Mereka ingin Pasar Pramuka menjadi lebih baik.
Selain menandatangani persetujua oleh para pedagang, kata Edy, Perhimpunan Pedagang Pasar Pramuka juga mendukung revitalisasi pasar tidak mengganggu proses jual beli. “Saran dari para pedagang terkait relokasi sementara pun dapat dipenuhi Perumda Pasar Jaya,” beber Edy.
“Nanti akan pindah sementara di lantai dua, selama ini menjadi ruang parkir. Artinya, proses revitalisasi tidak akan mengganggu proses jual beli pedagang,” tambah dia.
Beberapa pedagang obat di Pasar Pramuka menyampaikan ucapan syukur dengan adanya revitalisasi tersebut. Apalagi nanti akan ada penambahan dan perbaikan fasilitas di pasar.
“Kami mendengar akan ada pembenahan fasilitas, seperti rolling door, hydrant, ubin ditata. Ya, intinya diperbaiki tanpa mengubah tempat semula kita berjualan. Jadi, selama revitalisasi, kita tetap bisa berjualan. Cuma beda lantai saja,” tutur mereka. {}