Diplomasi Batik Menperin Agus Gumiwang Curi Perhatian di World Expo Osaka

Berita GolkarDua hari mengunjungi World Expo 2025 Osaka, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita konsisten mengenakan batik. Selain keren, kata politisi Partai Golkar itu, mengenakan batik juga untuk mengenalkan warisan budaya Indonesia.

Selama di World Expo 2025 Osaka, ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Menperin. Pertama melakukan pertemuan dengan tiga produsen otomotif di Paviliun Indonesia. Kedua mengunjungi beberapa Paviliun negara lain, seperti Jepang, Arab Saudi, dan China.

Meskipun kondisi Jepang sedang memasuki musim panas, Menperin dan rombongan tetap konsisten mengenakan batik dan menjadi pusat sorotan pengunjung. Bahkan “Diplomasi Batiknya” menghasilkan beberapa kesepakatan. Salah satunya kesepakatan Menteri dengan tiga pabrikan mobil Jepang yang tidak akan menaikkan harga dan melakukan PHK.

“Kita harus berani menampilkan batik dalam berbagai event, terutama forum-forum internasional. Batik sudah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia. Sayang sekali kalau tidak kita sosialisasikan secara luas,” kata Menperin usai kunjungan ke Paviliun China di World Expo 2025 Osaka, Jepang, Sabtu (12/7/2025), dikutip dari RakyatMerdeka.

Menperin mengatakan, sejak masih menjabat sebagai anggota DPR, dirinya konsisten mengenakan batik dalam kunjungan-kunjungan luar negeri. Menurut dia, kecuali ada aturan berpakaian tertentu dari tuan rumah seperti mengenakan jas, dirinya dan rombongan selalu memilih memakai batik dalam kegiatan formal.

“Kita harus bangga dengan apa yang kita miliki. Kita juga harus agresif menunjukkan kekayaan budaya kita kepada dunia termasuk batik,” ujar Menperin.

Ia menekankan, satu helai batik mampu menggerakkan mata rantai ekonomi nasional, dari pengrajin, desainer, hingga pelaku usaha. Karena itu, batik dinilai tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga daya dorong ekonomi yang signifikan.

“Jangan malu memakai batik, dan jangan terbawa kebiasaan negara lain yang selalu mengenakan jas dan dasi dalam acara formal. Batik itu keren, batik itu ‘cool’,” tegasnya.

Lebih lanjut, Menperin menyampaikan, pentingnya membiasakan batik sejak dini, termasuk di kalangan generasi muda. Ia mengapresiasi program penggunaan batik oleh pelajar pada hari tertentu dan berharap kebiasaan itu terus dilanjutkan.

Menjelang penyelenggaraan Gelar Batik Nasional yang akan digelar akhir bulan ini di Pasaraya, Menperin berharap kegiatan tersebut bisa semakin membangkitkan kebanggaan generasi Z terhadap batik.

“Jangan sampai batik hanya diasosiasikan dengan sesuatu yang kuno. Justru harus dibiasakan agar anak-anak muda bangga mengenakan batik dalam kesehariannya,” katanya.

Menperin juga mencatat bahwa tren perdagangan batik setiap tahun menunjukkan kenaikan. Namun, ia yakin potensi tersebut masih bisa lebih ditingkatkan.

“Kami di Kementerian Perindustrian sangat serius mendukung pengembangan batik, mulai dari pembinaan, penguatan pasar, hingga pengembangan teknologi. Teknologi ini dimaksudkan untuk mempercepat proses produksi tanpa menghilangkan nilai artistiknya,” jelasnya. {}