Dukung Daya Saing UMKM, Wamendag Jerry Sambuaga Dorong Penggunaan Kemasan Produk Siap Ekspor

Berita Golkar – Pemerintah terus berupaya mendorong penggunaan kemasan siap ekspor kepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Daya saing produk Indonesia harus ditingkatkan.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan, penggunaan kemasan siap ekspor merupakan kunci keberhasilan dalam memperluas peluang ekspor ke negara-negara yang telah berha­sil dibuka akses pasarnya.

“Dalam upaya meningkatkan ekspor, sangat penting untuk selalu berupaya meningkatkan nilai dan fungsi suatu produk. Jadi, siap menghadapi persaingan di negara-negara pasar ekspor,” kata Jerry di Jakarta, Senin (12/2/2024).

Menurut Jerry, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mem­beri dukungan penuh kepada eksportir Indonesia melalui ber­bagai program dan inisiatif.

Peningkatan ekspor memerlu­kan strategi komprehensif yang meliputi diversifikasi produk ekspor, peningkatan kualitas dan daya saing produk, serta per­luasan pasar ekspor ke negara-negara nontradisional.

Dia juga menekankan, pentingnya memperluas peluang ekspor ke negara-negara yang telah berhasil dibuka akses pasarnya.

Melalui kegiatan ini, Ke­mendag berupaya memberi­kan informasi dan dukungan kepada para pemula di dunia ekspor. Dengan begitu, mereka dapat memaksimalkan peluang pasar-pasar baru yang berpotensi tinggi.

Jerry mengajak semua pihak yang hadir, terutama para pelaku usaha pemula, bersama-sama mendukung program Kemendag mengoptimalkan upaya serta sumber daya untuk meningkat­kan ekspor Indonesia.

Selain itu, untuk meningkat­kan ekspor barang non minyak dan gas (non migas) yang me­miliki nilai tambah dan daya saing, Kemendag terus berusaha membantu pengusaha dengan membuka akses pasar melalui kerja sama perundingan perda­gangan di forum internasional.

Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Kemendag Krisna Ariza mengatakan, perlunya transfor­masi Sumber Daya Manusia (SDM) UMKM menuju Indo­nesia Emas 2045. “Pemerintah mempersiapkan Indonesia Emas 2045 dengan cita-cita menjadikan masyarakat adil, makmur dan sejahtera,” kata Krisna.

Ada beberapa hal yang harus disiapkan untuk mewujudkan­nya. Pertama, perlu adanya transformasi SDM pada sektor UMKM.

Menurut Krisna, pandemi Covid-19 dan perkembangan teknologi membuat pola kon­sumsi berubah. Saat ini, penjualan tidak hanya dilakukan secara tatap muka, tapi juga secara daring (online). “Pelaku UMKM membu­tuhkan kemampuan manaje­rial untuk mengatur penjualan langsung maupun daring,” jelas Krisna.

Kedua, inovasi produk UMKM yang harus terus dilakukan seiring perkembangan zaman. Ketiga, pola kemitraan dengan toko ritel modern. Toko ritel modern harus mengutamakan produk-produk unggulan.

Ter­masuk di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Hal itu menjadi tugas Pemerintah Daerah untuk memberi­kan akses pasar kepada pelaku UMKM.

Keempat, ada peningkatan produksi. Para pelaku UMKM harus berani meningkatkan kapasitas modal dan produksinya dengan meminjam uang kepada jasa keuangan perbankan.

Fasilitas yang diberikan Pemerintah sesuai yang dipersyaratkan. Hal itu harus dimanfaat­kan dengan baik dan menjadi sarana untuk memperluas akses pasar.

Menurut Krisna, Kemendag terus berkolaborasi dengan Dinas Perdagangan di seluruh kabu­paten di Indonesia untuk mem­berikan pembinaan dan pelatihan terkait cara berjualan daring. “Pemerintah hadir secara nyata memfasilitasi kebutu­han masyarakat dan pelaku UMKM,” katanya. {sumber}