DPD 1  

Eks Bupati Fakfak, Mohammad Uswanas Optimis Melenggang Ke Senayan

Berita GolkarMohammad Uswanas resmi terdaftar sebagai bakal calon legislatif (Bacaleg) DPR RI Partai Golongan Karya (Golkar) daerah pemilihan (Dapil) Papua Barat.

“Saya mengkonfirmasikan maju sebagai bacaleg DPR RI dapil Papua Barat. Seperti tertera di spanduk-spanduk yang bertebaran di jalanan,” kata Uswanas di kediamannya, Kabupaten Fakfak Papua Barat, Kamis (17/8/2023).

Bupati Fakfak dua periode itu menilai kompetisi DPR RI dapil Papua Barat super ketat. Sebab, hanya merebutkan tiga kursi legislatif. Kendati demikian, Kakak Mocha sapaan akrabnya, optimis melenggang ke “Senayan”.

“Saya pribadi harus siap. Karena ketika partai meminta untuk melaksanakan tugas, maka sebagai proporsional sehingga harus siap sebagai kader,” ujarnya.

Menurutnya, sebagai senior Partai Golkar, pencalonan dirinya merupakan bentuk tanggung jawab terhadap partai berlambang pohon beringin tersebut.

“Saya terinspirasi dengan tagline dari Pendeta I S Kijne yaitu, kuatmu perlu untuk tanahmu bergerak dan tegak maka makmur tanah mu kelak,” ucapnya. Uswanas berpesan kepada politikus muda, agar dapat menghindari politik uang atau money politic.

“Mau jadi pemenang di pemilu, lebih bagus kita menyampaikan ide, gagasan atau pemikiran. Sehingga apa yang dibangun nantinya menjadi mainstream kebijakan untuk menjawab mindset cara pandang rakyat,” tuturnya.

Uswanas mencontohkan, di bidang pendidikan, maka sebagai pemimpin harus menerapkan aspek keberlanjutan.  Tetapi, di satu sisi evaluasi, renungan, diskusi juga perlu dilakukan.

Lebih lanjut, Uswanas menyebutkan, sebagai legislator juga harus sungguh-sungguh berfikir dalam rangka mendorong percepatan daerah atau wilayah pemilihan.

“Karena pada prinsipnya menjadi seorang anggota DPR itu harus dikenal dan mengenal kan. Saya sebelumnya mencalonkan diri Bupati Fakfak dulu karena saya dikenal dan mengenal masyarakat,” ucapnya.

Bagi Uswanas, dalam kekaryaan tidak ada kata tua sehingga ia berfikir janganlah merasa tua. “Saya mau katakan kepada masyarakat, nomor urut itu sangatlah tidak penting,” tekannya.

Ia berdalih, produktivitas dari seorang calon anggota DPR RI sangatlah dibutuhkan. Sebab, anggota DPR dituntut harus mampu melihat dan mengevaluasi apa yang terjadi dengan masyarakat di dapilnya.

“Karena nanti ada kesempatan untuk mereka menjaring aspirasi. Jadi tugas DPR itu jaring sebanyak mungkin aspirasi rakyat bukan bangun bangunan,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, ia menekankan kembali, bahwa DPR sama sekali tidak mengelola anggaran. Tetapi tugasnya menangkap aspirasi rakyat dan bagaimana merumuskan strategi kebijakan bersama pemerintah.

“Kita datang ke daerah-daerah apa yang masih kurang, dan perlu dibangun dalam konsep pembangunan. Makanya kita diskusikan dengan provinsi lalu diusulkan ke pusat,” tutupnya. {sumber}