Eric Hermawan Dorong Pembentukan Kaukus Parlemen Madura Sebagai Persiapan Pemekaran Wilayah

Berita GolkarAnggota Komisi VII DPR RI dari Dapil Jawa Timur XI, Eric Hermawan menyoroti pentingnya keberadaan kaukus parlemen Madura untuk mendorong pemekaran pembentukan provinsi bagi Pulau Garam. Selain itu, kaukus parlemen Madura ini penting keberadaannya untuk meningkatkan taraf ekonomi serta pembangunan berkelanjutan di Madura.

“Madura itu berkeinginan menjadi provinsi. Dalam persoalan pembangunan, Madura itu terpisah-pisah Sumenep ke mana, Pamekasan ke mana, Sampang ke mana. Maka saya mengusulkan perlu adanya kebersamaan. Dimulai dari kaukus parlemen yang ada di DPR RI dari Dapil yang khususnya mencakup Madura,” ujar Eric Hermawan kepada redaksi Golkarpedia melalui wawancara di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta pada Selasa (31/12/2024).

Eric tak menafikan jika kaukus parlemen Madura ini bakal bermuara pada pemekaran Madura sebagai provinsi nantinya. Secara prinsip, kaukus parlemen Madura dibutuhkan sebagai sarana penyamaan visi dari seluruh anggota parlemen yang berasal dari Madura. Sehingga visi yang sama juga dapat ditransformasikan pada tingkatan eksekutif daerah tingkat II.

“Insya Allah Madura siap, yang penting leadershipnya, perwakilan DPR RI yang ada di Jakarta siap menjadi bagian dari kaukus parlemen Madura tadi. Sehingga bisa menjadi turunan dari kaukus untuk bupati-bupati yang ada di Madura,” tegas politisi Partai Golkar ini.

Mengenai bagaimana kesiapan Madura untuk menjadi provinsi yang terpisah dari Jawa Timur, Eric menegaskan jika daerahnya siap. Baik dari sisi APBD maupun administrasi kewilayahan. Tinggal sekarang, kemauan dari para pemangku kepentingan. Sampai nanti moratorium pemekaran dicabut, Eric menekankan pentingnya koordinasi antara stakeholder di Madura.

“Sebetulnya kan berdasar PP Nomor 78 Tahun 2007 pemekaran kan ada dua syarat, pertama syarat harus ada minimal 5 kabupaten yang menjadi unsur pembentukan provinsi baru, kemudian juga APBD-nya apakah mampu menopang pemekaran atau tidak. Ini semua bisa diwujudkan kalau ada kesepakatan antara parlemen di pusat dan eksekutif di tingkat II,” ucap Eric Hermawan tuntas.

Sebagai informasi, selain Eric Hermawan, terdapat delapan orang anggota DPR RI yang berasal dari Madura di partai dan komisi yang berbeda. Satu di antaranya sebagai Ketua Badan Anggaran DPR RI, yakni MH Said Abdullah dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Selanjutnya Ansari dari PDIP di Komisi VIII yang mempunyai ruang lingkup tugas di bidang agama, sosial, kebencanaan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Anggota DPR RI dari Madura yang keempat adalah Syafiuddin dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan bertugas di Komisi V yang membidangi infrastruktur dan pembangunan. Kelima, Slamet Ariyadi dari Partai Amanat Nasional dan menjadi anggota Komisi I dengan ruang lingkup tugas di bidang pertahanan, luar negeri dan Informatika.

Keenam, Willy Aditya Partai dari NasDem di komisi XIII DPR RI dengan ruang lingkup tugas reformasi regulasi dan Hak Asasi Manusia (HAM). Ketujuh, Hasani bin Zuber dari Partai Demokrat, Komisi VIII sama dengan Ansari. Terakhir, Imron Amin dari Partai Gerindra dan berada di Komisi XI DPR RI dengan ruang lingkup tugas keuangan, perencanaan pembangunan nasional, moneter, dan sektor jasa keuangan. {redaksi}