Eric Hermawan Ingatkan Risiko Inflasi Jika Redenominasi Rupiah Tidak Disiapkan Secara Matang

Berita GolkarAnggota Komisi XI DPR Fraksi Partai Golkar Eric Hermawan mewanti-wanti potensi inflasi jika rupiah didenominasi, dari Rp 1.000 menjadi Rp 1. Menurut Eric, meski denominasi rupiah membuat segalanya lebih sederhana, hal ini bisa menyebabkan inflasi dan nilai mata uang menjadi tidak menentu.

“Dampak baiknya: simpel dan mudah dibelanjakan serta sederhana dalam pencatatan,” ujar Eric kepada Kompas.com, Rabu (12/11/2025).

“Dampak buruknya: jika tidak hati-hati dalam sosialisasi dan pelaksanaan, maka akan menjadi penyebab inflasi, dan tidak menentunya mata uang rupiah,” sambungnya.

Eric lantas memberi contoh bagaimana masalah bisa timbul dari redenominasi rupiah. Misalnya, ketika harga sebuah air minum Rp 1.200, harganya bisa tiba-tiba naik imbas denominasi ini.

“Redenominasi ini kan pembulatan Rp 1.000. Misal harga Aqua Rp 1.200, maksimal akan dijual Rp 1. Rp 200-nya kemana? Maka akan dinaikkan Rp 2, sehingga harga-harga naik. Terjadi inflasi. Ini jadi masalah,” jelasnya.

Perlu langkah persiapan Meski begitu, Eric menekankan bahwa Indonesia memungkinkan untuk melakukan redenominasi rupiah. Hanya saja, ada langkah panjang yang perlu dilalui untuk melakukan penyederhanaan tersebut. Dia pun meyakini redenominasi tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

“Memungkinkan dilakukan redenominasi. Namun langkah-langkah untuk menuju redenominasi cukup panjang. Mulai menyiapkan UU, peraturan Bank Indonesia, peraturan Kemenkeu, dan tata teknis pelaksanaan,” imbuh Eric. {}