Erwin Aksa Tegaskan Sekolah Rakyat Bentuk Perlawanan Terhadap Ketidakadilan Pendidikan

Berita Golkar – Di tengah ketimpangan pendidikan yang masih menjadi persoalan nasional, Sekolah Rakyat hadir sebagai ruang harapan bagi mereka yang terpinggirkan oleh sistem.

Lebih dari sekadar inisiatif sosial, Sekolah Rakyat adalah bentuk nyata perlawanan terhadap ketidakadilan struktural dalam dunia pendidikan.

Sebagai bagian dari masyarakat yang peduli terhadap masa depan generasi bangsa, Anggota DPR RI Fraksi Golkar Erwin Aksa menyebut Sekolah Rakyat bukan hanya perlu dipertahankan. Tetapi juga diperkuat, direplikasi, dan diakui secara sistemik.

“Sekolah Rakyat membuktikan bahwa pendidikan tidak harus mahal, tidak harus seragam, dan tidak harus tersentralisasi. Ia tumbuh dari akar rumput, dan justru karena itulah ia menyentuh kebutuhan nyata masyarakat,” ujar Erwin Aksa, tokoh masyarakat dan penggiat pendidikan inklusif, Selasa (5/8/2025), dikutip dari Tribunnews.

Menurut Erwin Aksa, Sekolah Rakyat menawarkan pendekatan belajar yang kontekstual, berbasis komunitas, dan menjunjung tinggi dialog serta empati sosial.

Kurikulumnya fleksibel, disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan peserta didik, mulai dari literasi dasar hingga keterampilan hidup. Para pengajarnya bukan guru formal, tetapi warga, aktivis, mahasiswa, bahkan ibu rumah tangga yang bersedia berbagi ilmu.

Kini, sejumlah program pemerintah mulai bersinergi dengan gerakan ini. Seperti bantuan BOP Nonformal, penguatan PKBM, dan pelatihan fasilitator. Namun tantangan masih besar: dari sisi pendanaan, legalitas, hingga keberlangsungan.

“Saya percaya bahwa negara tidak boleh abai terhadap Sekolah Rakyat. Justru inilah ladang kolaborasi terbaik antara masyarakat dan negara dalam mewujudkan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa,” tambah Erwin Aksa.

“Saya mengajak seluruh elemen bangsa, pemerintah, swasta, akademisi, dan media  untuk mendukung gerakan Sekolah Rakyat sebagai bagian dari solusi jangka panjang terhadap krisis pendidikan dan ketimpangan sosial di Indonesia,” tutupnya.

Data Terbaru Sekolah Rakyat

Jumlah Sekolah Rakyat : Program ini awalnya akan dimulai di 63 titik dan kemudian ditambah menjadi 100 titik pada tahun 2025, dengan target 200 titik pada tahun ajaran 2025/2026.

Lokasi Sekolah Rakyat: Lokasi Sekolah Rakyat tersebar di berbagai wilayah Indonesia, termasuk:

– Pulau Jawa: 34 titik

– Sumatra: 13 titik

– Sulawesi: 8 titik

– Bali dan Nusa Tenggara: 3 titik

– Kalimantan: 2-3 titik

– Maluku: 2 titik

– Papua: 1 titik

– Target Siswa: Program ini menargetkan lebih dari 20.000 siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

Program ini diharapkan dapat menjadi solusi pendidikan berkualitas yang terjangkau dan inklusif, serta mendukung pemerataan akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. {}