Berita Golkar – Pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) terus melakukan program inovatif dalam rangka menurunkan angka Stunting di Tanah Air. Salah satunya adalah dengan meluncurkan program Dapur Sehat Atasi Stunting atau Dahsat.
Hal ini terungkap dalam Sosialisasi Program Bangga Kencana atau Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana yang dilaksanakan BKKBN bersama Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Golkar Dra Hj Wenny Haryanto, SH di wilayah Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (14/6).
Program Bangga Kencana, merupakan salah satu program dari BKKBN, yang berfokus untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas di Indonesia.
Nampak hadir sejumlah narasumber, antara lain Perencana Ahli Madya pada Direktorat Komunikasi, Informasi, dan Edukasi BKKBN RI Bambang Eko Cahyono, SE, M.Si, lalu ada perwakilan dari BKKBN Provinsi Jawa Barat Yusnandri Perdana, S.Sos, dan Putri Yessi dari UPTD Pengendalian Penduduk Kecamatan Bantargebang. Sementara peserta sosialisasi merupakan kalangan pengurus PKK, kader Posyandu, dan para tokoh masyarakat setempat.
“Program Bangga Kencana ini merupakan wujud upaya BKKBN dalam rangka menurunkan angka stunting di Tanah Air. Karena itulah kami terus gencar melakukan sosialisasi tentang Bangga Kencana untuk memberikan pemahaman kepada seluruh lapisan masyarakat dalam rangka mewujudkan keluarga yang sehat dan berencana,” papar Bambang Eko Cahyono saat memulai pemaparannya.
Dalam Bangga Kencana ini, lanjut Bambang, BKKBN meeilis atu program yakni Dapur Sehat Atasi Stunting atau Dahsat. “Dahsat merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting yang memiliki calon pengantin, ibu hamil, ibu meyusui dan baduta/balita stuting terutama dari keluarga kurang mampu,” ulasnya.
Dapur Sehat Atasi Stunting akan ada dalam Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) dan menjadi pusat gizi serta pelayanan pada anak stunting, bersama para ahli gizi telah menyusun menu sehat dengan konsep produk lokal, karena sekaligus memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat sendiri.
“Kegiatan Dahsat sendiri mencakup edukasi perbaikan gizi dan konsumsi pangan ibu hamil, ibu menyusui dan Balita. Dalam hal ini masyarakat akan diberi sosilaisasi terkait pangan lokal yang terjangkau, bericita rasa dan bergizi baik dan dipadukan dengan berbagai kegiatan kemitraan,” imbuh dia.
Sementara, Wenny Haryanto menyampaikan upaya penanganan Stunting yang bisa dilakukan orangtua dan calon pasangan pengantin. Sebagai orang tua, lanjut Wenny, kita bisa memantau dan memperhatikan perkembangan dan pertumbuhan anak-anak kita.
“Sehingga kita bisa mengantisipasi dan mencegah secara dini jika ada gejala-gejala ganguan kesehatan yang dialami anak kita,” imbuh Wenny.
“Begitu juga kepada pada calon pasangan pengantin yang hendak menikah, tidak cukup persiapan membuat undangan dan pre-wedding saja, tapi juga harus mempersiapkan kondisi kesehatan dan gizi dirinya dan calon pasangannya, karena akan mempengaruhi kondisi kesehatan dan gizi anak yang akan dilahirkan nanti. Makanya saya menghimbau kepada para calon pengantin agar ikut mendukung program penurunan Stunting yang sedang dihiatkan pemerintah,” katanya.
Saat mengakhiri pemaparannya, Wenny mengingatkan bahwa Stunting harus menjadi perhatian bagi kalangan ibu dan calon pasangan pengantin. “Ketika sudah berkeluarga, pasangan suami-istti sudah mengetahui kondisi kesehatannya masing-masing dan bisa saling mengintrospeksi sebelum memutuskan untuk mempersiapkan kehamilan bagi sang istri, selain itu harus cek kesehatan secara berkala guna mengantisipasi penyakit dan gangguan gizi termasuk Stunting,” pungkasnya. {sumber}