Berita Golkar – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong pemanfaatan sagu sebagai alternatif pengganti nasi di tengah mahalnya harga beras di Indonesia. Menurutnya, sagu memiliki potensi besar yang bisa dimanfaatkan sebagai makanan pokok. Pasalnya, Indonesia memiliki lahan sagu yang luas sehingga bisa mengurangi ketergantungan impor beras.
“Sagu berpotensi dikembangkan sebagai alternatif bahan pangan sumber karbohidrat utama karena Indonesia memiliki lahan sagu yang cukup luas 5,5 juta hektare yang berpotensi menghasilkan 34,3 juta ton pati sagu,” ujar Agus saat pembukaan pameran makanan dan minuman di Kementerian Perindustrian, Senin (25/3).
Agus menyatakan dibandingkan sumber karbohidrat lainnya, yang paling mendekati nasi baik dari kandungan karbohidrat dan teksturnya adalah sagu.
“Produk olahan sagu berupa beras analog sagu berpotensi menjadi pangan utama pengganti beras, terutama pada saat terjadi kelangkaan pangan,” imbuhnya.
Selain itu, Agus mengatakan beras sagu memiliki keunggulan yakni mencegah diabetes karena kandungan resistance starch-nya sangat tinggi dan kadar glycanics indexnya juga sangat rendah. “Sehingga sangat-sangat baik untuk mencegah diabetes,” jelasnya.
Di sisi lain, Agus berharap bazaar makanan dan minuman di kantornya bisa memenuhi kebutuhan para pegawai dan masyarakat sekitar karena terbuka untuk umum. Acara ini akan berlangsung sampai 28 Maret 2024 dan barang pokok yang dijual lebih murah.
“Saya berharap acara bazar ini dapat memenuhi kebutuhan pegawai dan masyarakat sekitar untuk mendapatkan bahan makanan, minuman, sandang, dan kebutuhan lainnya dengan tentu harga yang terjangkau,” pungkas Agus. {sumber}