Berita Golkar – Partai Golkar yang telah menyatakan tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju berpotensi bedol desa jika Ketua Umum, Airlangga Hartarto tak dipilih sebagai cawapres oleh Prabowo Subianto.
Kemungkinan terbesarnya para kader Golkar akan mendukung Waketum mereka yakni Ridwan Kamil untuk menjadi cawapres bagi Ganjar Pranowo.
Hal tersebut diungkapkan oleh Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) yang juga Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno. Pasalnya, kata Adi, dalam sejarah pilpres, Golkar sudah pernah melakukan politik dua kaki.
“Bagi Golkar itu adalah hal lumrah dan sudah ada historisnya (main dua kaki). Apalagi kalau Airlangga Hartarto tidak jadi wapresnya Prabowo, bukan tidak mungkin Golkar akan bedol desa dan akan mengikuti jalan politik Ridwan Kamil yang berpotensi dengan Ganjar,” kata Adi saat dihubungi, Rabu (13/9/2023).
Jika itu terjadi, maka Golkar akan ketiga kalinya main politik dua kaki dalam sejarah Pilpres langsung setelah dilakukannya pada 2004 dan 2014 silam.
Dimana kala itu, Golkar membiarkan kadernya yakni Jusuf Kalla maju dalam pilpres dengan pasangan yang tidak diusung oleh Golkar.
“Kalau Golkar sederhana, mereka seringkali berbeda jalan politiknya antara keputusan partainya dan para elitnya terkait Pilpres di 2004 dan 2014 juga gitu.
Bukan tidak mungkin kalau Ridwan Kamil ini yang kemudian dipilih oleh Megawati dan partai pendukung Ganjar (jadi cawapres Ganjar) maka bukan tidak mungkin ini akan menjadi ketiga kaliya (Golkar main dua kaki),” ujar Adi.
Diketahui, sampai saat ini pembahasan bagi siapa yang akan menjadi cawapres untk Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto kian sengit seiring dengan rencana pendaftaran capres dan cawapres yang rencananya akan dimajukan. {sumber}