Mendukbangga Wihaji Dapat Apresiasi Presiden Atas Program Quick Win Langsung Ke Lapangan

Berita Golkar – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji menyatakan Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi program terbaik hasil cepat atau quick win Kemendukbangga/BKKBN yang melakukan pendekatan langsung ke lapangan kepada masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Wihaji saat melantik 18 pegawai negeri sipil (PNS) ke dalam jabatan fungsional di auditorium Kemendukbangga/BKKBN pada Rabu (9/4/2025).

“Kami telah melaporkan kinerja kementerian selama 150 hari kepada Presiden Prabowo. Beliau sangat mengapresiasi program quick win Kemendukbangga/BKKBN dan pentingnya pendekatan langsung ke lapangan ketimbang banyak berdiskusi,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (10/4/2025), dikutip dari Antara.

Lima program quick win Kemendukbangga/BKKBN untuk mewujudkan Astacita ke-4 dan ke-6 yaitu Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), Lansia Berdaya, dan Super Apps Keluarga Indonesia.

Wihaji juga menekankan pentingnya memiliki sikap tepat waktu demi kelancaran administrasi dan pengembangan karir pegawai, juga dalam rangka menyukseskan quick win Kemendukbangga/BKKBN.

Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa Kemendukbangga/BKKBN akan menyelenggarakan evaluasi kinerja pada 15 April mendatang. Dalam kesempatan tersebut, ia mendorong semua pegawai untuk bertanya dan berdiskusi demi perbaikan bersama.

“Pelantikan hari ini menandai kelulusan uji kompetensi secara menyeluruh. Para pejabat diharapkan segera menyesuaikan diri dengan budaya kerja baru, cara baru, dan program-program baru sesuai arah kementerian menuju 2025,” ujar dia.

Dalam berbagai kesempatan, Wihaji juga mengemukakan pentingnya mengoptimalkan bonus demografi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Ada 70,72 persen penduduk Indonesia dalam usia produktif umurnya 14-65 tahun (menurut data SP2020) yang disebut bonus demografi. Dari 70,72 persen tadi, 68,62 persen berusia 15-64 tahun. Dari situ yang milenial 25,87 persen, kemudian yang Gen Z 27,94 persen,” ujar dia.

Menurutnya, faktor penentu keberhasilan bonus demografi di antaranya membangun sumber daya manusia melalui pendidikan dan kesehatan, serta peningkatan produktivitas tenaga kerja utamanya peningkatan partisipasi perempuan dalam pasar kerja.

Selain itu, penciptaan lapangan kerja untuk menampung jumlah penduduk usia produktif, membangun semangat wirausaha di kalangan pemuda yang dapat menciptakan lapangan kerja, dan konsisten dalam menurunkan angka kelahiran serta pengendalian pertumbuhan populasi. {}