Berita Golkar – Nama lengkapnya adalah Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra atau AA Bagus Adhi Mahendra Putra. Ia merupakan salah satu dari banyak politisi Partai Golkar yang menjejakkan diri dari tapak paling bawah karir politik di Partai Golkar dengan menjadi Satgas Partai Golkar, lalu menjadi Sekretaris PK Golkar Sawan setelahnya.
Pria kelahiran Badung, 14 Februari 1970 ini tak bisa mengesampingkan latar belakangnya yang lain seperti pendidikan dan dunia organisasi dalam perjalanan menuju puncak kesuksesan karirnya. Terlebih ia bukanlah anak konglomerat dan harus dengan jerih payahnya sendiri menaiki tangga karir politik hingga berada di titik seperti sekarang ini.
Saat kecil, tidak ada seorang pun yang bakal menyangka Bagus Adhi Mahendra Putra bisa menjadi seorang politisi nasional. Ia lahir dan tumbuh besar seperti anak-anak Bali kebanyakan. Memasuki usia sekolah dasar pada tahun 1977, pria yang akrab disapa Amatra ini bersekolah di SDN 3 Kerobokan seperti banyak anak di lingkungannya.
Amatra kemudian lulus SD pada tahun 1983, Amatra melanjutkan sekolah ke SMP Ngurah Rai Kerobokan sampai dengan ia lulus di tahun 1986. Masa SMA lantas dijalaninya di SMA PGRI 6 Badung sampai dengan lulus di tahun 1989.
Karena kondisi ekonomi, Bagus Adhi Mahendra Putra hanya menyelesaikan pendidikan setingkat SMA. Lulus SMA ia lanjut berdagang dengan mendirikan Usaha Dagang Beringin. Sesuai namanya, pada medio tahun 1989, Amatra sudah menjadi kader Partai Golkar di tingkat desa. Meski begitu, ia tidak terlalu aktif, Amatra lebih memilih membesarkan usaha dagangnya dibanding berkecimpung di dunia politik saat itu.
Tak lama setelah mendirikan UD Beringin, Amatra kembali mendirikan lini bisnis lainnya, kali ini berbentuk CV yang dinamakan CV Dewata Sari Utama. Berkat tangan dinginnya, usaha yang bergerak di bidang perdagangan hasil bumi itu bisa meningkat pesat. Amatra pun mulai dikenal oleh warga desa sebagai pengusaha muda yang sukses.
Di sela usahanya, yang menonjol dari Amatra adalah kebaikan dan kedermawanannya, hingga ia selalu meletakkan uang di kantongnya. Jika bertemu dengan pekerja atau warga lain, Amatra tak ragu mengeluarkan sedikit uang dari kantongnya tersebut. Kebaikannya pun dihargai oleh warga desa, namanya kembali dikenal dengan prasangka yang positif tentunya.
Karir politiknya di Partai Golkar pun perlahan menanjak, dari hanya simpatisan, kader, Satgas, Bagus Adhi Mahendra Putra lantas mengemban amanah sebagai Sekretaris PK Golkar Sawan, Bali. Golkar telah menggugah semangat berpolitik dan mengabdi dari seorang Amatra. Di posisi sebagai Sekretaris PK Golkar Sawan, Amatra benar-benar mencurahkan segalanya.
Ia mulai serius kali ini berpolitik secara praktis di Partai Golkar. Ada alasan subjektif mengapa Bagus Adhi Mahendra Putra lebih memilih Partai Golkar dibanding dengan PDIP. Padahal, Bali merupakan kandang banteng bahkan di era Orde Baru. Selain faktor kenyamanan berpolitik di Partai Golkar, Amatra juga menilai bahwa kompetisi tidak akan sesulit jika ia berada di PDIP.
Berhasil mengemban amanah sebagai Sekretaris PK Golkar Sawan, pada tahun 2004 Amatra kemudian diamanahi jabatan sebagai Sekretaris DPD Golkar Kab Badung Bali pada 2004-2009. Di sela kegiatan politiknya, atas dasar kebutuhan akan pendidikan dan merasa sudah memiliki cukup uang untuk membiayai kuliahnya sendiri dengan bekal pendapatan dari bisnis sebagai Direktur PT Resort Gili Layar, Amatra lantas mengambil gelar sarjana.
Ia berkuliah di jurusan Hukum Universitas Mahendradatta. Amatra berhasil meraih gelar sarjana hukum di tahun 2009. Selesai mendapatkan gelar sarjana, Amatra langsung melanjutkan mengambil gelar magister pada universitas yang sama dan jurusan yang juga serupa.
Di tahun 2011, Amatra sudah berhasil menyandang gelar MH (Magister Hukum) di belakang namanya. Pada tahun 2009 pula karir politiknya meningkat, ia menjadi pengurus di DPD Golkar Provinsi Bali dan menjabat sebagai Wakil Sekretaris.
Tidak hanya menjalani karir sebagai seorang pengusaha dan politisi, Bagus Adhi Mahendra Putra sejak 2004 juga menjalani kehidupan di beberapa organisasi, antara lain FKPPI Provinsi Bali sebagai pengurus daerah di tahun 2004 sampai 2009, Pordasi Bali sebagai sekretaris di tahun 2004-2009, Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPPP) Resort Badung sebagai Ketua di tahun 2010-2015.
Lalu sebagai ketua di Depidar SOKSI Bali pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2019 atau dua periode masa jabatan. Selanjutnya Ketua bidang dana dan prasarana KONI Bali pada tahun 2012 sampai 2016, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Provinsi Bali sebagai ketua, dan PPS Kertha Wisesa sebagai ketua umum dari tahun 2018 sampai sekarang.
Sementara di DPP Partai Golkar, ia pernah menjabat sebagai Ketua PP Bali Nusra di tahun 2015 sampai 2017 dan Wakil Bendahara Umum di tahun 2014 sampai 2018.
Banyaknya organisasi yang diselami oleh Bagus Adhi Mahendra Putra lah yang membuat kemampuan berpolitiknya terasah. Seiring perjalanan, merasa kapasitas serta kapabilitasnya mulai mencukupi untuk melangkah lebih maju dalam dunia politik, pada tahun 2014 Amatra memberanikan diri untuk maju dalam Pemilu legislatif dari Partai Golkar.
Tak main-main, Amatra langsung membidik kursi DPR RI sebagai sarana pengabdian untuknya kepada masyarakat Bali. Saat itu di periode pertamanya duduk sebagai anggota DPR RI, Bagus Adhi Mahendra Putra mendapatkan 71.964 suara.
Pada periode 2014–2019, ia ditugaskan di Komisi IV (bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Pangan) dan sebagai Alat Kelengkapan Dewan ia juga bertugas di Banggar (Badan Anggaran) DPR RI.
Di Pemilu 2019, Amatra kembali maju untuk periode keduanya di DPR RI, kali ini ia mendapatkan suara yang tak jauh berbeda dari periode pertamanya, yakni sebesar 66.724 suara. Karena di periode pertama kinerjanya sangat baik, Amarta oleh Fraksi partai Golkar DPR RI kembali ditempatkan di Komisi IV DPR RI. Komisi yang sama ketika ia menjalani tugas sebagai anggota DPR RI pada periode pertama.
Selama duduk di Komisi IV DPR RI, Bagus Adhi Mahendra Putra turut berkontribusi aktif dalam pembahasan RUU Karantina. Amarta turut mendukung pengaktifan kembali Puskeswan. Bagus Adhi mengajak Komisi 4 untuk turun di setiap kabupaten untuk bantu memantau kesehatan hewan-hewan kita.
Selain itu, Bagus Adhi Mahendra Putra pada tahun 2015 dalam rapat kerja Komisi IV DPR dengan KLHK, Amatra juga pernah meminta perhatian khusus kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan terhadap daerah Songan, Kintamani dan hutan lindung di Karangasem yang kondisinya sudah tidak layak.
Terkait reklamasi Teluk Benoa, Bagus Adhi Mahendra Putra mengatakan bahwa melestarikan nilai budaya dalam bidang kelautan harus dijunjung tinggi. Kemudian reklamasi di Bali bukan hal asing lagi, sudah dua kali terjadi. Namun, hal yang terjadi sering tidak sejalan, yang ada seakan-akan mencaplok kawasan yang suci dari masyarakat.
Kini selain duduk sebagai anggota Komisi IV DPR RI, Bagus Adhi Mahendra Putra juga menjabat sebagai Ketua Harian Depinas SOKSI di bawah kepemimpinan Ketua Umum SOKSI Ahmadi Noor Supit. Loyalitas dan prestasi menjadi pertimbangan utama mengapa Ahmadi Noor Supit memilih Bagus Adhi Mahendra Putra sebagai Ketua Harian. {redaksi}