Berita Golkar – Cen Sui Lan, dari namanya kita tahu bahwa pemiliknya merupakan orang keturunan. Ya benar, Cen Sui Lan memang seorang perempuan keturunan Tionghoa asal Kepulauan Riau. Yang membuat nama ini istimewa karena ia merupakan perempuan Tionghoa pertama dari Kepri yang berhasil menembus Senayan dan duduk di kursi empuk DPR RI.
Cen Sui Lan merupakan pemilik suara kedua terbesar setelah Ansar Ahmad. Setelah Ansar Ahmad mencalonkan diri sebagai Gubernur Kepri dan berhasil terpilih, otomatis Cen Sui Lan menggantikan posisinya. Ia menjabat sebagai anggota DPR RI sejak 7 Desember 2020.
Hebatnya, raihan suara terbesar kedua milik Cen Sui Lan itu hanyalah sebesar 7.334 suara. Sementara sebagai peraih suara tertinggi untuk Dapil Kepri, suara Ansar Ahmad berjumlah 135.022 suara. Perbedaan yang sangat mencolok terlihat di sini. Oleh karenanya, akan menjadi pekerjaan rumah besar bagi Cen Sui Lan jika ia ingin maju kembali dan terpilih lagi di Pemilu 2024.
Oleh karenanya, memanfaatkan sisa masa jabatan milik Ansar Ahmad, Cen Sui Lan amat bekerja keras. Ia tidak terlena dengan nyamannya kursi anggota DPR RI yang telah dirasakannya saat ini. Saban hari pemberitaan mengenai dirinya berkunjung ke Dapil dan menghantarkan program pemerintah pusat hasil aspirasinya untuk masyarakat Kepri.
Kini kami mencoba untuk merangkum secara singkat siapa sebenarnya figur Cen Sui Lan. Dikutip dari Wikipedia, Cen Sui Lan terlahir di Kuala Langkat, 11 Mei 1967. Ia berasal dari keluarga etnis Tionghoa yang berjiwa nasionalis. Dirinya kemudian menamatkan pendidikan hingga tingkat SMA di Binjai, Sumatera Utara.
Sebelum menjadi politikus, Cen Sui Lan memang aktif di berbagai bidang organisasi baik profit ataupun non profit. Darah tionghoa yang mengalir dalam tubuhnya membuatnya tidak bisa jauh dari urusan perdagangan, bisnis dan usaha. Cen Sui Lan lantas menekuni banyak bidang usaha terutama di bidang pariwisata. Tak heran jika ia lalu menjadi tokoh yang cukup sukses dan dikenal di Batam, Kepulauan Riau.
Dikutip dari laman dpr.go.id, tahun 2004-2007 misalnya ia menjadi Ketua Forum Komunikasi Agen Garuda Kepri, kemudian tahun 2005-2010 menjadi Ketua Komite Tetap Pariwisata Kadin Kepri. Lalu tahun 2006-2009 mnjadi Ketua Komite Pariwisata Badan Koordinasi sertifikasi profesi Kepri, dan tahun 2007-2012 menjadi Wakil Ketua ASITA Kepri.
Tidak puas hanya melanglang buana di sekitaran organisasi usaha dan profesi, ia kemudian mulai menjejaki diri masuk ke organisasi politik. Partai Golkar menjadi pilihannya. Ada alasan mengapa Cen Sui Lan memilih partai berlambang beringin ini. Selain Partai Golkar adalah partai yang mendominasi di Kepri, Cen Sui Lan merasa bahwa Partai Golkar merupakan partai yang inklusif dan terbuka.
Termasuk untuk dirinya yang merupakan warga masyarakat Kepri Keturunan Tionghoa. Ia pun diterima dengan baik di Partai Golkar, partai ini memberi kenyamanan pada dirinya hingga Cen Sui Lan mulai aktif menduduki posisi penting di Partai Golkar Kepri sejak 2008-2010 menjadi Wakil Bendahara DPD I Partai Golkar Kepulauan RIau.
Jabatan itu kembali dilanjutkan pada periode 2010-2015 dan disambung lagi pada periode 2015-2020. Lalu pada periode selanjutnya 2020-2024 ia kembali menduduki jabatan yang sama, yakni sebagai Wakil Bendahara DPD I Partai Golkar Kepri.
Selain di DPD Partai Golkar Kepri, Cen Sui Lan juga mematangkan kemampuan berorganisasinya di Ormas MKGR Kepri. Ia melangkah masuk ke MKGR setahun setelah menjadi pengurus DPD 1 Partai Golkar Kepri.
Di MKGR, Cen Sui Lan juga mendapat amanah jabatan yang tidak jauh berbeda dengan di Golkar Kepri yakni sebagai Bendahara dan Wakil Bendahara bergiliran dari satu periode ke periode selanjutnya sejak tahun 2009. Baru pada periode 2019-2024, Cen Sui Lan ditempatkan sebagai Wakil Ketua DPD Ormas MKGR Kepri.
Sebagai pengusaha, Cen Sui Lan telah banyak mendirikan perusahaan hasil jerih payahnya sendiri maupun kerjasama dengan pihak lain. Ia menjadi CEO PT Asmaya Buana Nusantara sejak 2000 hingga sekarang. Ia juga menjabat Komisaris Utama di PT Raja Labora Panbil sejak 2009 hingga sekarang.
Ibu dua anak ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Labora Indonesia, PT Labora Medika, PT Savara Batam, PT Hmas Batam, PT Rajaland Property dan PT Raja Indoesin Simalodak sampai dengan sekarang. Wanita yang kini menjadi anggota Komisi V DPR RI ini juga menjadi pemegang saham di PT Smart Educatama Internasional dan PT Metalindo Usaha Bersama.
Pada tahun 2008, satu fase hidup bagi Cen Sui Lan bertambah. Ia memutuskan menikah dengan pria pilihannya, Raja Mustakim yang juga fungsionaris Partai Golkar Kepri. Saat itu ia juga memutuskan menjadi mualaf dan memiliki nama muslim Aisyah.
Tentu bukan perkara mudah baginya untuk berpindah keyakinan, persoalan paling fundamental dalam hidup seorang manusia. Tetapi tentu bukan sebab pernikahan ia memutuskan berpindah agama, ada hal lain yang dirasa menghidupkan kehidupannya di agama yang ia pilih, yakni kesejatian. Cen Sui Lan kemudian mantap berpindah agama dan menjadi mualaf.
Setelah duduk di kursi DPR RI, wanita yang tinggal di Komplek Rosedale, Batam Center ini ditempatkan di Komisi V DPR RI yang membidangi urusan Infrastruktur, Transportasi, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, serta Pencarian dan Pertolongan.
Sepanjang karirnya menjalankan fungsi sebagai Anggota DPR RI, Cen Sui Lan merupakan sosok yang vokal. Ia selalu menyuarakan aspirasi rakyat serta pembangunan yang dibutuhkan Provinsi Kepri. Dikutip dari laman pribadinya, censuilan.com mengatakan setiap turun ke daerah pemilihan, ia selalu menjadi harapan masyarakat.
Meskipun perempuan, ia ingin membuktikan bahwa kehadirannya bukan hanya sebagai pelengkap kuota 30 persen perempuan di ranah politik. Ia bersungguh-sungguh menyerap aspirasi tiap datang ke daerah pemilihan, lalu memperjuangkan aspirasi itu di Senayan.
Pernah ia saat turun ke daerah ada msyarakat yang menyampaiakn masalah di tahun 1965 dan mengadu ke Cen Sui Lan, lalu berharap wanita tersebut berjuang untuk mereka. Hal itu membuatnya sadar bahwa pengabdiannya membawa harapan bagi banyak orang.
Sudah banyak hasil program yang dibawa Cen Sui Lan dari pusat ke daerah, diantaranya adalah pembangunan jalan nasional Simpang Sei Harapan menuju Simpang Basecame, serta ruas jalan Simpang Tembesi menuju Tanjung Berikat (Barelang).
Lalu pengadaan radar canggih MS-2 yang akan ditempatkan di wilayah Perairan Natuna sebagai bentuk aspirasinya untuk Kepri. Maklum saja, wilayah Perairan Natuna seringkali menjadi sengketa angkatan laut negara lain seperti China. Sebagai seorang nasionalis, Cen Sui Lan tak ingin wilayah kedaulatan Indonesia dengan mudahnya dimasuki armada kapal dari negara lain.
Selain itu, Cen Sui Lan juga secara rutin memberikan bantuan kepada masyarakat Kepri yang membutuhkan. Menampung aspirasi warga masyarakat Sekupang, Kota Batam tentang perbaikan Pasar Basah di lantai I Pasar Sei Harapan.
Cen Sui Lan juga cukup rajin menyambangi berbagai rumah ibadah serta pondok pesantren. Salah satu Ponpes yang mendapatkan bantuan Cen Sui Lan adalah Pondok Pesantren Hidayatullah di Kota Batam. Bantuan yang diberikan Cen Sui Lan tidak main-main, yaitu satu unit ambulance.
Dalam setiap kegiatan, baik penyerahan bantuan ataupun penyerapan aspirasi, Cen Sui Lan sangat terkesan tulus. Ia seorang politisi yang humanis, terlebih ia merupakan seorang minoritas dari sisi etnis. Hingga, cita-citanya pun sangat egaliter dengan mencoba mengayomi segala pihak dan lapisan masyarakat. {redaksi}