Berita Golkar – Nama lengkapnya Dave Akbarshah Fikarno, karena sang ayah yang cukup lekat padanya, Dave Akbarshah Fikarno sering disapa akrab Dave Laksono. Ya, anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI satu ini merupakan anak dari Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar, Agung Laksono. Ia mengikuti jejak sang ayah Agung Laksono untuk berkarir di dunia politik praktis. Tentu pilihannya adalah ikut bernaung di bawah teduhnya beringin Partai Golkar.
Meski anak seorang politisi besar, nyatanya pria kelahiran Jakarta, 19 Agustus 1979 ini tidak selalu bergantung pada sang ayah. Walaupun begitu, peran Agung Laksono terhadap karir politik Dave Laksono tak bisa dilepaskan begitu saja.
Hubungan keduanya dalam dunia politik tentu sangat simbiosis mutualisme, Agung Laksono perlu penerus yang melanjutkan perjuangan serta visi misinya di Partai Golkar, sementara Dave Laksono pun masih membutuhkan bimbingan sang ayah di dunia politik.
Tidak banyak masa kecil seorang Dave Laksono yang bisa dicatat. Ia selayaknya anak biasa, anak-anak rakyat pada umumnya yang bahkan tidak bersekolah di tempat elit. Sedari SD sampai SMA, Dave Laksono selalu bersekolah di sekolah negeri.
Ini dapat mengartikan keinginannya yang ingin melebur bersama rakyat kebanyakan dan tak ingin ada jarak juga bimbingan orang tuanya yang tidak ingin anaknya memiliki jarak atau sekat kehidupan sosial.
Sekolah dasar dijalani Dave Laksono di SDN Menteng 02 Pagi sejak tahun 1985-1991. Lulus sekolah dasar, Dave Laksono kembali melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah, SMP Negeri 1 Cikini. Setelah itu, pada tahun 1994-1997 Dave Laksono mengenyam pendidikan lagi-lagi di institusi sekolah negeri yakni SMA Negeri 3 Setiabudi.
Baru setelah SMA, ia tak lagi mengambil jalur pendidikan institusi negeri. Dave Laksono melanjutkan pendidikan lanjutan di luar negeri. Negeri Paman SAM, Amerika Serikat menjadi tujuannya. Selama tiga tahun atau dalam rentang waktu 1997-2000 Dave Laksono mengenyam pendidikan di Army Navy Academy.
Menamatkan pendidikan Army Navy Academy, Dave Laksono barulah mengambil jalur sekolah formal kembali. Ia masih menetap di Amerika hingga saat itu untuk menempa diri di jurusan Political Science California State University sejak tahun 2000 sampai tahun 2002.
Dave Laksono tidak hanya belajar di kampus tersebut, dua tahun ia lewati untuk bekerja sambil belajar. Karena di kampus tersebut, Dave Laksono juga bekerja sebagai Staf Pengawas sembari ia menamatkan pendidikannya.
Segala urusannya baik bekerja dan belajar selesai setelah dua tahun atau di tahun 2002. Dave Laksono tidak kembali ke Indonesia, ia masih menetap di Amerika untuk beberapa saat. Apalagi ketika dirinya terpilih sebagai Ketua Bidang PERMIAS di periode 2002-2003. PERMIAS merupakan organisasi perhimpunan pelajar Indonesia di Amerika Serikat.
Masa pengabdiannya di PERMIAS berakhir selama satu tahun. Sebelum kembali ke Indonesia, Dave Laksono sempat kembali bekerja di Konsulat Jenderal Indonesia untuk Amerika Serikat sebagai Staf Umum Perwakilan Tetap RI selama satu tahun, dari tahun 2003-2004.
Barulah setelah dirinya merasa siap dan telah matang dalam berbagai persoalan termasuk untuk mengurus bisnis, Dave Laksono kembali ke Indonesia. Pekerjaan pun sudah menantinya. Sepulang dari Amerika, Dave Laksono langsung menempati posisi top management dari perusahaan yang dirintis sang ayah.
Dave Laksono menempati jabatan sebagai Vice President Director Adam Sky Contion pada tahun 2004 sebuah perusahaan penerbangan yang jika kita ingat, perusahaan ini adalah pemilik maskapai penerbangan Adam Air. Ia menjalani jabatannya tersebut sampai tahun 2007.
Tidak hanya satu perusahaan yang dikelolanya, di tahun yang sama atau pada medio tahun 2004, Dave Laksono turut pula mengelola manajemen PT. Siwani Makmur Tbk sebagai Komisaris Independen sampai tahun 2014. Siwani Makmur Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha utama pembuatan usaha kemasan, ditambah usaha lainnya seperti jasa reparasi dan perdagangan.
Kehidupan profesionalnya berlanjut ketika ia mendapat amanah untuk PT Alabasta Sinergy sejak tahun 2007 sampai 2011 sebagai Direktur Utama.
Di sela kesibukannya mengelola beberapa perusahaan, Dave Laksono masih sempat melanjutkan pendidikan di Magister Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 2006 dan menamatkannya di tahun 2009.
Tidak hanya pendidikan, Dave Laksono juga mulai mengembangkan sayap ke dunia organisasi. Pengalamannya berorganisasi di PERMIAS membuatnya merasa tetap harus menjalani dunia organisasi di tanah air. Pada tahun 2008-2011, Dave Laksono dipercaya menjadi salah satu ketua di organisasi HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia).
DI tahun 2010, Dave Laksono dipercaya untuk menjadi Ketua Umum DPP AMPI, salah satu organisasi sayap Partai Golkar. Sentuhannya dengan Partai Golkar terjadi jauh sebelum ini. Hanya saja Dave Laksono merasa belum begitu siap saat itu. Hingga tiba saatnya, ia justru didapuk sebagai pimpinan tertinggi DPP AMPI.
Tahun 2014 untuk pertama kalinya Dave Laksono duduk di kursi empuk gedung parlemen, Senayan, Jakarta. Dan kembali terpilih di periode 2019-2024 dengan raihan sebesar 61.431 suara dari dapil Jawa Barat 8 yang meliputi Kota dan Kabupaten Cirebon serta Indramayu.
Dua kali terpilih sebagai anggota DPR RI setidaknya bisa membuktikan bahwa Dave Laksono memanglah figur yang disukai oleh masyarakat di Dapilnya. Pada periode 2019-2024, Dave Laksono kemudian ditempatkan oleh Fraksi Golkar DPR di Komisi I yang membidangi urusan Pertahanan, Intelijen, Luar Negeri, Komunikasi dan Informatika.
Selama dua periode duduk di kursi DPR RI, Dave Laksono terbilang sangat aktif dalam menjalankan fungsi legislasi, pengawasan dan anggaran yang dimiliki DPR RI. Dave Laksono tercatat berkontribusi aktif dalam Pansus terkait RUU tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Dave Laksono juga berkontribusi secara aktif dalam perumusan sampai pengesahan RUU Tentang Kerjasama di Bidang Pertahanan antara Republik Indonesia dan Pemerintah Federasi Rusia.
Selanjutnya, Dave Laksono turut aktif dalam agenda Fit and Proper Test Calon Pengarah BNPB, rapat pembahasan program Kementerian Luar Negeri tahun 2015, pembahasan permasalahan perlindungan anak dan solusinya ketika ia berada di Komisi VIII DPR.
Di Komisi I DPR RI, Dave Laksono turut terlibat aktif dalam rapat pembahasan perpanjangan izin penyelenggaraan penyiaran (IPP) 10 (sepuluh) Lembaga Penyiaran Swasta (LPS).
Ia juga berkontribusi aktif dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Lembaga Penyiaran Televisi (LPP TVRI), Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), dan Asosiasi Televisi Jaringan Indonesia (ATV JI) terkait potret dunia penyiaran di Indonesia.
Lalu dalam rapat pembahasan mengenai Pembentukan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), pelaksanaan Program Palapa Ring, dan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Sektor Penyiaran. Dave Laksono juga turut aktif dalam pembahasan UU Penyiaran yang telah disahkan dan RUU PDP (Perlindungan Data Pribadi) yang hingga kini masih digodok Komisi I DPR. {redaksi}