Berita Golkar – Jika tidak aktif dalam dunia politik, mungkin anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI ini akan sukses jika mengikuti kompetisi puteri Indonesia atau pagelaran sejenisnya. Masih muda, cantik, cerdas dan berani terlebih parasnya yang sangat Indonesia membuatnya menjadi primadona. Nama lengkap sosok ini adalah Dyah Roro Esti Widya Puteri. Ia merupakan salah satu srikandi Partai Golkar yang kini duduk di Komisi VII DPR RI.
Sosoknya memang terbilang baru di dunia politik, belum banyak pengalaman dan kerja-kerja politik yang bisa dicatat dari dirinya. Meski begitu, Dyah Roro Esti tetap memiliki nilai untuk dituliskan sebagai salah satu contoh bagaimana figur muda bisa berkiprah secara efektif di dunia politik, utamanya Partai Golkar.
Tetapi sebetulnya dalam dunia politik, Dyah Roro Esti tidak seawam itu, ia sudah banyak mengerti bagaimana cara kerja para politisi. Maklum saja, sang ayah, Satya Widya Yudha merupakan kader senior Partai Golkar yang kini menjabat sebagai Anggota Dewan Energi Nasional RI.
Tampaknya kecerdasan dan keinginan untuk berkiprah di dunia politik bagi Dyah Roro Esti banyak dipengaruhi oleh ayahnya. Namun bekal untuk bergelut di dunia politik tidak semata-mata untuknya. Perempuan kelahiran Jakarta, 25 Mei 1993 ini benar-benar mempersiapkan segalanya, termasuk bekal pendidikan yang paripurna untuk generasi seusianya.
Sejak kecil, Dyah Roro Esti sudah mendapatkan jenjang pendidikan yang berkualitas. Dimulai dari masa sekolah dasar, kakak dari Satya Hangga Yudha Widya Putra ini sudah disekolahkan di sekolah asing yakni, International School of Beijing sampai tahun 2004 dan berpindah ke International School of Ho Chi Minh City sampai lulus di tahun 2006.
Baru pada masa menjalani pendidikan sekolah menengah pertama ia kembali ke Indonesia. Bukan sekolah negeri yang dituju, tetapi kembali sekolah bertaraf internasional. Dyah Roro Esti disekolahkan oleh orang tuanya di Jakarta Intercultural School dan berhasil lulus pada tahun 2010. Masa SMAnya berlanjut di institusi pendidikan yang sama, yakni Jakarta Intercultural School sampai tahun 2013 ia menamatkan pendidikannya.
Dyah Roro Esti kembali keluar dari Indonesia untuk mengenyam pendidikan di luar negeri guna meraih gelar sarjana. Sebuah universitas di Inggris, University of Manchester adalah tujuannya. Di sana Dyah Roro Esti mengambil jurusan Ekonomi dan Sosiologi.
Bukan karena datang dari keluarga kaya, Dyah Roro Esti bisa berkuliah di luar negeri. Semua merupakan hasil jerih payah dan ketekunannya dalam belajar. Sebab, saat berkuliah di luar negeri, Dyah Roro Esti merupakan penerima beasiswa penuh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) PK-41 dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia,
Setelah menyelesaikan studi sarjananya di University of Manchester, Dyah Roro Esti juga mengikuti dan menyelesaikan kursus tingkat pascasarjana dari Universitas Harvard. Tak ada waktu jeda tampaknya bagi Dyah Roro Esti untuk menuntut ilmu, karena ia langsung mengambil gelar magister di Imperial College London setelahnya. Pilihan studi kebijakan lingkungan diambilnya.
Ketertarikan mengenai lingkungan membuatnya mengambil bidang studi tersebut. Kelak Dyah Roro Esti ingin menjadi seorang pejuang lingkungan nantinya. Baginya, lingkungan yang lestari adalah cita-cita yang mesti dientaskan suatu saat nanti.
Memboyong gelar S2 atau magister dengan titel M.Sc dalam bidang Teknologi Lingkungan (dengan fokus dalam Manajemen Polusi), Dyah Roro Esti lantas kembali ke Indonesia.
Di Indonesia, Dyah Roro Esti mencoba menerapkan ilmu yang didapatkannya dengan menjadi Co-Founder dari Indonesian Energy and Environmental Institute (IE2I), sebuah LSM yang berbasis di Jakarta, Indonesia. LSM ini didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran tentang pemanasan global dan konsekuensi negatif dari perubahan iklim.
Merasa bahwa dunia politik bisa menjadi sarana dari kiprah pengabdiannya pada negara dan rakyat, terlebih ada tanggung jawab mengamalkan ilmu yang dimiliki, pada tahun 2019, Dyah Roro Esti mulai melangkah maju dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari Partai Golkar.
Ia maju dari daerah pemilihan Jawa Timur X yang meliputi Kabupaten Gresik dan Kabupaten Lamongan. Dalam perjalanannya, Dyah Roro Esti berhasil terpilih sebagai anggota DPR RI dengan meraup 48.377 suara. Ia lantas ditempatkan oleh Fraksi Partai Golkar di Komisi VII DPR RI. Komisi yang membidangi persoalan Energi, Riset dan Teknologi.
Meski bukan berada di komisi yang membidangi persoalan lingkungan hidup, tapi masalah energi, riset dan teknologi masih berkelindan dengan masalah lingkungan hidup. Terkadang persoalan energi mengesampingkan kelestarian lingkungan, karena ini lah Dyah Roro Esti berkomitmen untuk membenahi persoalan energi agar selaras dengan yang ia ingin perjuangkan.
Selain di Komisi VII DPR RI, Dyah Roro Esti juga diberi tanggung jawab untuk menjadi anggota BKSAP (Badan Kerjasama Antar Parlemen) DPR RI. Kemampuannya dalam berkomunikasi lebih dari satu bahasa membuatnya dipercaya untuk menempati jabatan itu.
Selama duduk sebagai anggota Komisi VII DPR RI, Dyah Roro Esti dikenal sangat aktif. Ia terlibat dalam pembicaraan tingkat I RUU tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba).
Lalu Dyah Roro Esti juga berkontribusi secara positif dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi 7 dengan Dirjen ILMATE Kementerian Perindustrian RI dan PT. Adyawinsa terkait kompor induksi dalam negeri. Keberadaan kompor induksi bagi Dyah Roro Esti menjadi penting dan relevan sebagai solusi dari over supply listrik dalam negeri.
Kemudian yang tak kalah penting adalah keterlibatan Dyah Roro Esti dalam pembahasan sampai pengesahan RUU Energi Baru Terbarukan (EBET). Masih banyak lagi kinerja Dyah Roro Esti yang tak bisa kami catat satu persatu, dalam persoalan merealisasikan aspirasi pun Dyah Roro Esti terbilang sangat amanah. Aspirasi terakhir yang ia wujudkan adalah 551 rumah tangga tak mampu di Lamongan dapat sambungan listrik gratis.
Dyah Roro Esti ternyata mampu membuktikan bahwa menjadi seorang perempuan dan anak muda di parlemen merupakan sebuah keniscayaan. Selain itu, dalam usianya yang masih relatif muda, Dyah Roro Esti ingin memberi contoh agar generasi milenial, gen z dan y bisa optimis memandang dunia politik. Karena dengan kiprah yang positif di dunia politik, Dyah Roro Esti percaya akan mampu memberikan dampak yang baik bagi Indonesia. {redaksi}