Berita Golkar – Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Selatan merupakan basis suara Partai Golkar. Di provinsi ini Partai Golkar selalu menjadi juara. Entah itu Dapil Sulsel I, II ataupun Sulsel III. Di Dapil Sulsel I, Partai Golkar memiliki jagoan sekaliber Hamka Baco Kady atau Hamka B. Kady. Ia adalah politikus senior Partai Golkar yang sudah malang melintang dalam dunia politik sejak tahun 1984.
Pria kelahiran Kota Parepare, 10 Mei 1955 ini menunjukkan loyalitas sejatinya untuk Partai Golkar. Berkecimpung sejak tahun 1984 dalam kondisi suka duka, membuat Hamka B. Kady menjadi satu dari sekian banyak figur yang bisa dijadikan teladan oleh generasi muda Partai Golkar.
Selain ditunjang oleh pengalaman dan jam terbang, untuk mencapai posisi seperti sekarang bukanlah perkara mudah bagi Hamka B. Kady tanpa dilatarbelakangi oleh pendidikan yang berkualitas.
Memasuki jenjang usia sekolah dasar, Hamka B. Kady disekolahkan oleh orang tuanya di SD Aisyah Muhammadiyah Parepare dan lulus di tahun 1967. Setelahnya, Hamka B. Kady kembali melanjutkan jenjang pendidikan SMP di lembaga pendidikan Muhammadiyah, tepatnya di SLTP Muhammadiyah Parepare. Ia lulus SMP pada tahun 1970.
Pada masa SMA, Hamka B. Kady tak lagi mengambil institusi pendidikan Muhammadiyah, tetapi ia bersekolah di institusi negeri. Sekolah yang dimaksud adalah SMEA Negeri 3 Parepare sampai tahun 1973. Tak berhenti hanya sampai menuntaskan kewajiban belajar sampai tingkat SMA, Hamka B. Kady atas dasar kecerdasan dan kemampuannya melanjutkan jenjang pendidikan tinggi.
Ia berhasil diterima di Universitas Hasanuddin, sebuah institusi perguruan tinggi terbesar di Sulawesi. Hamka B. Kady mengambil gelar kesarjanaan dalam bidang ekonomi di kampus ini. Ia berhasil memboyong gelar sarjana ekonomi di tahun 1979 atau setelah berkuliah selama 6 tahun lamanya.
Lepas dari dunia kampus Hamka B. Kady mulai menjalani berbagai karir profesionalnya. Dimulai dari karir akademik sebagai Dosen Kopertis Wilayah IX di tahun 1981. Ia menjalani karir sebagai dosen sampai tahun 2010. Di tahun 1981 pula Hamka B. Kady turut menjalani karir sebagai Manager PPK Puskud Hasanuddin dari tahun 1981 sampai 1988.
Karirnya di Puskud Hasanuddin meningkat ketika diamanahi jabatan sebagai Direktur Utama pada tahun 1984 sampai 1985. Di tahun 1984, Hamka B. Kady bergabung dengan Partai Golkar. Tetapi ia hanya menjadi kader biasa, kader pemegang KTA. Ia tidak secara serius terjun ke dunia politik lantaran pekerjaannya yang menguras waktu.
Selanjutnya, karir profesionalnya terus berkembang. Hamka B. Kady di tahun 1991 menjabat Direktur Operasional Puskud Hasanuddin sampai tahun 1998, lalu mendapat amanah lain sebagai Direktur Operasional PT. Goro Batara Sakti di tahun 1998 sampai 2002.
Kemudian di tahun 2002 sampai 2003 ia mendapat amanah sebagai Komisaris PT. Goro Batara Sakti. Terakhir, di tahun 2011 Hamka B. Kady menjalani karir profesionalnya sebagai Direktur PT. Nusantara Halid.
Selain karir profesional sebagai top management di berbagai perusahaan, di tahun 2002 sampai 2010 Hamka B. Kady juga sempat menjabat sebagai Deputi Organisasi PSSI. Pada tahun 2014, Hamka B. Kady kali pertama mencoba peruntungannya masuk dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari Partai Golkar di Dapil Sulsel I.
Dapil Sulsel I meliputi Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Kepulauan Selayar, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Takalar, Kabupaten Gowa, dan Kota Makassar.
Keberuntungan menaungi diri Hamka B. Kady, ia berhasil terpilih untuk kali pertama sebagai anggota DPR RI dari Partai Golkar. Sejak saat itu, karir politik Hamka B. Kady mulai berkibar di Partai Golkar. Di tahun 2016 sampai 2018, Hamka B. Kady diamanahi jabatan sebagai Ketua Bidang PP Wilayah Sulawesi DPP Partai Golkar. Menyusul kemudian di tahun 2018 sampai 2019 ia menjabat sebagai Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar.
Pada periode kedua pemilihan atau di Pemilu 2019, Hamka B. Kady kembali terpilih sebagai anggota DPR RI dari Partai Golkar di Dapil yang sama. Hamka B. Kady terpilih sebagai anggota DPR RI Periode 2019-2024 setelah memperoleh 86,736 suara. Sebuah jumlah suara yang cukup signifikan, yang membuktikan bahwa dirinya memiliki manfaat bagi rakyat, hingga konstituen tak segan untuk memilihnya lagi di periode kedua.
Di periode kedua, Hamka B. Kady ditugaskan oleh Fraksi Partai Golkar DPR RI untuk duduk di Komisi V DPR RI yang membidangi urusan Infrastruktur, Transportasi, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, dan Pencarian dan Pertolongan.
Selama duduk di Komisi V DPR RI baik periode pertama ataupun periode kedua, Hamka B. Kady telah berkontribusi aktif dalam berbagai kerja-kerja legislasi DPR RI. Seperti misalnya aktif dalam pemberian pandangan terkait Revisi UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
Saat berada di Komisi VIII DPR RI, Hamka B. Kady juga sempat berkontribusi aktif dalam Rancangan Undang-Undang tentang Disabilitas. Kembali ke Komisi V, ia berperan aktif dalam perumusan dan pembahasan mengenai RUU Arsitek, lalu RUU Kewirausahaan Nasional, dan RUU Sumber Daya Air.
Selain itu, Hamka B. Kady juga terlibat aktif dalam Revisi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun 2016, Raker dengan Kemendes PDTT terkait Pengentasan Kemiskinan di Daerah Tertinggal, lalu Raker dengan Menhub dan Menteri PUPR dalam pembahasan Persiapan Infrastruktur dan Transportasi Pendukung di 5 (lima) Destinasi Prioritas Wisata Nasional.
Produk teranyar adalah pembangunan Kereta Api di Sulsel yang merupakan aspirasi dari dirinya. Pembangunan Kereta Api ini bertujuan agar masyarakat Sulsel bisa semakin mudah mengakses transportasi dan pemerataan pembangunan di Sulsel bisa sejalan dengan rencana pembangunan nasional.
Meski tergolong sebagai politisi dan legislator senior, Hamka B. Kady masih begitu bersemangat dalam tugas-tugasnya sebagai wakil rakyat di gedung parlemen, Senayan, Jakarta. Hal apapun yang sekiranya bermanfaat untuk konstituen dan juga Sulsel sebagai tanah kelahirannya, pasti akan ia upayakan. Masyarakat Sulsel patut berbangga memiliki Hamka B. Kady sebagai seorang perwakilan. {redaksi}