Berita Golkar – Dari daerah pemilihan (Dapil) Jambi, ada seorang lagi kader terbaik Partai Golkar yang terpilih untuk duduk di kursi DPR RI. Ia adalah Saniatul Lativa ia menjadi anggota DPR RI untuk dua periode berturut, sejak periode 2014-2019 dan kembali terpilih di periode 2019 2024. Saniatul Lativa merupakan istri dari Bupati Tebo, Sukandar yang menjabat juga sebanyak dua periode sebagai bupati sejak 2011 sampai habis masa jabatan di tahun ini, tahun 2022.
Banyak yang menyangsikan kemampuan Saniatul Lativa atas sebab bayang-bayang sang suami sebagai Bupati Tebo. Andil Sukandar dalam perjalanan karir politik Saniatul Lativa memang tidak dapat dipisahkan, namun jejak langkahnya yang ingin mengabdi serta menjadi corong suara masyarakat Jambi membuktikan bahwa ia tegak lurus terhadap prinsip dirinya sendiri khususnya dalam sikap politiknya selama di DPR RI.
Belum lagi menghitung kinerjanya selama di DPR RI. Saniatul Lativa membuktikan bahwa ia bukanlah bayang-bayang sang suami, Sukandar dalam kesuksesannya berkarir di DPR RI.
Pada pemilihan periode pertama 2014-2019 ibu enam anak kelahiran Surabaya 13 Juni 1977 ini mendapatkan 87.911 suara. Jumlah suara yang bombastis menghitung itu adalah kali pertama Saniatul Lativa mencalonkan diri sebagai anggota legislatif DPR RI.
Saniatul Lativa kemudian ditempatkan oleh Fraksi Golkar DPR di Komisi IX yang membidangi tenaga kerja, kependudukan dan kesehatan. Pada April 2015 terjadi banyak rotasi di Fraksi Golkar DPR dan Saniatul Lativa termasuk figur yang mendapat giliran rotasi. Ia kemudian bertugas di Komisi VII DPR yang membidangi energi sumber daya mineral dan lingkungan hidup.
Pada Januari 2016, Saniatul Lativa kembali dirotasi dan mendapatkan posisi sebagai anggota Komisi IV DPR-RI. Pada awal Juli 2017 ia berpindah tugas lagi, kali ini menempati kursi anggota Komisi V DPR-RI yang membidangi perhubungan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, pembangunan pedesaan dan kawasan tertinggal, meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
Meski kerap kali berpindah-pindah komisi, Saniatul Lativa tetap total pada amanah yang diberikan masyarakat padanya. Terbukti ratusan miliar rupiah dana APBN sebagai aspirasinya telah mengalir ke Kabupaten Tebo dan kabupaten lainnya di Jambi. Semua itu berkat perjuangan dan kerja keras peraih gelar pendidikan tinggi Magister Manajemen Universitas Batanghari ini.
Saat berada di Komisi VII, Saniatul Lativa berhasil memperjuangkan kebutuhan listrik dengan pembangunan Gardu Induk PLN 30 Mega watt senilai Rp 75 miliar untuk Kabupaten Tebo pada tahun 2016. Begitu juga dengan jaringan listrik bagi wilayah Kabupaten Tebo senilai Rp 100 miliar, sehingga 107 desa yang ada di Kabupaaten Tebo hingga saat ini bisa menikmati listrik dengan nyaman.
Ketika duduk di Komisi IV DPR RI, berbagai program dan bantuan pertanian senilai puluhan Miliar rupiah berhasil disalurkan kepada petani di Kabupaten Tebo, mulai dari UPO, bantuan sapi, bantuan kambing, PPMBK, bahkan ratusan alsintan seperti pompa air maupun traktor roda 2 dan 4.
Pada awal tahun 2018 saat duduk di Komisi V DPR-RI, Saniatul Lativa kembali membawa program dan bantuan bagi masyarakat Kabupaten Tebo. Tidak tanggung-tanggung, 25 unit Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) senilai Rp 12 miliar berhasil diperjuangkan untuk untuk Provinsi Jambi, dan 17 unit diantaranya tersebar di seluruh kecamatan Kabupaten Tebo.
Ada juga Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau Bedah rumah sebanyak 6.000 unit dengan anggaran sekitar Rp 120 miliar bagi masyarkat Provinsi Jambi, dan 4.000 diantaranya untuk Kabupaten Tebo.
Srikandi Senayan asal Jambi ini pada tahun 2018 juga telah berhasil menyalurkan Program Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) senilai Rp 33,5 miliar yang dibagikan untuk 175 kelompok tani di Provinsi Jambi dan 84 diantaranya ialah Kelompok Tani di Kabupaten Tebo, program tersebut dikelola langsung secara swadaya oleh para kelompok tani.
Untuk proyek infrastruktur, Saniatul Lativa turut andil dalam pembangunan 5 jembatan gantung senilai Rp 10 miliar untuk Kabupaten Tebo. Kelima jembatan gantung tersebut berada di Desa Sepakat bersatu, Teluk Kayu Putih, Olak kemang, Tanah Garo, dan Desa Muara Ketalo.
Lalu, pembangunan 2 unit turap yaitu turap Muaratebo senilai Rp 30 miliar dan turap di Desa Macang Gedang Senilai Rp 34 miliar, serta 1 unit bus sekolah yang juga menjadi hasil perjuangan aspirasi Saniatul Lativa untuk Kabupaten Tebo.
Aspirasi yang paling dirasakan masyarakat adalah pembangunan jalan dua jalur Kota Muaratebo yang telah dimulai sejak tahun 2018 lalu hingga saat ini, bahkan pada tahun 2022 berdasar aspirasi dari Saniatul Lativa pembangunan yang menggunakan dana APBN akan kembali dilanjutkan.
Aspirasi itu memuat pembangunan jalan sepanjang 3 Km, yang sebelumnya juga telah berhasil dibangun pada tahun 2018 sebesar Rp 20 miliar, 2019 sebesar Rp 38 miliar, dan 2020 sebesar Rp 18, 5 miliar.
Pantaslah jika pada periode 2019-2024, Saniatul Lativa kembali terpilih sebagai anggota DPR RI dari Dapil Jambi. Di periode keduanya ini, ia meraup suara sebanyak 85.969 suara. Kini Saniatul Lativa ditugaskan oleh Fraksi Golkar DPR untyk berada di Komisi 9 dan BKSAP.
Selama periode 2019-2024, komitmen Saniatul Lativa pada pembangunan Dapil tidak berkurang sedikitpun. Di tahun 2021 lalu, RSUD STS Tebo mendapatkan bantuan pembangunan gedung Poliklinik 3 lantai dari anggaran DAK senilai Rp 35 miliar yang dalam waktu dekat akan selesai pembangunannya.
Sebelumnya juga sudah berdiri Gedung Rusunawa yang dibangun dari APBN dengan anggaran Rp 12 miliar yang saat ini digunakan untuk Rumah Isalosi Pasien Covid-19. Bahkan Tahun 2022 ini, RSUD STS Tebo juga kembali mendapat bantuan dari Pemerintah Pusat sebesar Rp 45 miliar untuk pembangunan Gedung dan Sarana Prasarana lainnya.
Untuk meningkatkan kompetensi SDM masyarakat, anggota DPR RI Fraksi Golkar Saniatul Lativa juga membawa aspirasi pembangunan 11 unit Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas ke Dapilnya.
Tidak hanya rajin membawa program aspirasi ke Dapil, Saniatul Lativa juga turut aktif dalam kerja-kerja legislasi. Ia tercatat aktif dalam pembahasan Hasil Harmonisasi Lima Rancangan Undang Undang (RUU) tentang Provinsi NTT, Provinsi NTB, Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau, dan Provinsi Jambi serta Hasil Penyusunan RUU tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (PPP).
Saniatul Lativa juga tercatat pernah menyoroti kenaikan iuran BPJS yang dirasanya memberatkan serta tidak adil bagi masyarakat. Saniatul Lativa mengatakan dengan adanya BPJS seharusnya membuat rakyat nyaman dan tidak takut sakit karena msikin.
Kenaikan iuran BPJS ini baginya membuat pro kontra, pemerintah harusnya mengedukasi masyarakat dan tidak hanya sosialisasi, tim perekrut di lapangan perlu diperkuat untuk merekrut peserta yang mampu membayar.
Saniatul Lativa terbilang berhasil mendatangkan uang pembangunan dari pusat ke daerah. Tidak salah jika masyarakat Jambi memilihnya dua periode. Sosoknya yang keibuan dan lembut membuat banyak masyarakat menyukainya sebagai figur politisi yang berbeda dari kebanyakan. Jalan masih panjang bagi Saniatul Lativa untuk meretas berbagai permasalahan masyarakat di Dapilnya.
Jalan istiqomah pun dipilihnya, jalan yang dirindukan para pejuang, jalan yang dirindukan oleh para pencinta Tuhan. Saniatul Lativa berada di jalan itu sekarang, menyusuri satu persatu terjalnya dan mulusnya perjalanan dengan cara mengabdi, memberikan segalanya kepada rakyat. Sebagai politisi, tentu itu yang dibutuhkan, selain pengetahuan, loyal terhadap konstituen, istiqomah dan berjalan di sisi yang benar menjadi bekal baginya. Insya Allah. {redaksi}