Berita Golkar – Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita buka suara soal truk asal China yang membanjiri tambang-tambang nikel di Maluku dan Sulawesi. Dalam hal ini Agus melihat perlu adanya dorongan bagi industri dalam negeri untuk menyiapkan produk yang memenuhi spesifikasi industri tambang.
Langkah awalnya, kata dia, bisa dilakukan dengan membuat assembly line atau lini perakitan di Indonesia.
“Kita dorong industri dalam negeri untuk segera menyiapkan produk-produk truk-truk yang sesuai dengan spesifikasi tambang, kita meminta mereka paling tidak bikin assembly line aja dulu di sini,” katanya saat ditemui ditemui di JS Luwansa Hotel, Jakarta, Senin (2/12/2024).
Menurut Agus, kebutuhan truk di sektor tambang cukup besar. Ia menyebut sektor batu bara dan komoditas mineral sedang tumbuh, sehingga perlu ada dukungan dari industri kendaraan.
“Karena kebutuhan yang sudah disampaikan besar sekali. Batu bara tumbuh, komoditas lain di mineral juga tumbuh. Saya sepakat itu harus, agar industri kita siap,” tegasnya.
Melansir CNN Indonesia, truk merek Jepang mungkin mendominasi di jalan-jalan Indonesia. Tetapi jika bicara di tambang nikel di Morowali (Sulawesi Tenggara) dan Halmahera (Maluku Utara) yang paling populer adalah truk warna merah asal China merek Shacman.
Motor Sights International (MSI), distributor Shacman menjelaskan sudah menjual lebih dari 6.000 truk di Indonesia sejak 2016 yang 95 persen penjualannya digunakan di Morowali dan Halmahera.
“Produsen bijih nikel terbesar di dunia ini memiliki dua proyek produksi utama, yaitu di Morowali dan Weda Bay (Halmahera). Mereka menyumbang 95 persen dari total kendaraan operasional harian produk truk heavy-duty utama Motor Sights, dengan populasi lebih dari 4.000 unit,” ungkap General Manager PT MSI, Mohamad Rosyid Setiadi, di hari pembukaan Energy & Engineering Series 2023 (IEE Series 2023) yang digelar di Jakarta, Rabu (13/9/2023). {sumber}