Menperin Agus Gumiwang Dorong Transformasi Industri Batik lewat Digitalisasi dan Pasar Gen-Z

Berita Golkar – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Yayasan Batik Indonesia (YBI) secara resmi menggelar Kick Off Hari Batik Nasional (HBN) 2025 di Jakarta, Rabu (25/6/2025).

Tahun ini, Kemenperin dan YBI akan menyelenggarakan peringatan Gerakan Batik Nasional (GBN) dan Hari Batik Nasional (HBN) pada 30 Juli – 3 Agustus 2025 di Pasaraya Blok M, Jakarta, dengan mengusung tema “Bangga Berbatik”. Upaya ini sebagai langkah strategis dalam memacu pengembangan industri batik di dalam negeri agar semakin digemari oleh konsumen domestik maupun menembus pasar ekspor.

Kemenperin dan YBI menetapkan Batik Tulis Merawit Cirebon terpilih sebagai ikon GBN dan HBN 2025. Batik Tulis Merawit Cirebon merupakan salah satu batik Nusantara khas Cirebon yang memiliki ciri khas pola halus dengan ornamen yang detail, berupa garis-garis tipis dengan latar warna terang yang mencerminkan kekayaan seni dan budaya dari Cirebon.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Batik tidak lagi dipandang sebagai pakaian seremonial semata, tetapi telah menjadi bagian dari indentitas generasi muda Indonesia.

“Kondisi ini jadi peluang strategis bagi industri batik untuk memperkuat pasar domestik melalui inovasi desain, peningkatan kualitas produk, serta strategi pemasaran yang relevan dengan perkembangan zaman dan menuju Indonesia emas 2045,” kata Menperin Agus, dikutip dari Industry.

Menperin mengungkapkan, kinerja ekspor batik pada triwulan I tahun 2025 mencatatkan nilai sebesar USD7,63 juta atau naik 76,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar USD4,33 juta.

Sementara itu, berdasarkan Direktori Sentra BPS tahun 2020, pelaku industri batik di Indonesia berjumlah sekitar 5.946 industri dan 200 sentra IKM yang tersebar di 11 provinsi.

Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian terus memacu pengembangan industri batik agar semakin produktif dan inovatif. “Kami mengimbau agar perajin dan pengusaha (IKM) batik agar senantiasa jeli melihat peluang di pasar domestik dan luar negeri, terutama untuk konsumen generasi muda,” ungkap Menperin. {}