Berita Golkar – Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pihaknya tidak anti impor. Asal bukan impor bahan baku atau produknya yang sudah bisa di produksi di dalam negeri.
Hal tersebut diungkapkan Agus saat berdiskusi dengan Pemimpin Redaksi (Pemred) media massa di Gedung, Kementerian Perindustrian, Kamis (30/5/2024).
Menurut Agus, pihaknya mempunyai data bahan baku dan produk industri yang sudah diproduksi di dalam negeri. “Kami ingin industri memakai bahan baku dari yang sudah di dalam negeri,” ujarnya.
Agus mengatakan, jangan sampai kita mengimpor pakaian jadi, sepatu dan elektronik yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri. Menurut dia, pihaknya terus berusaha meningkatkan nilai tambah bagi industri dalam negeri.
“Tugas kami adalah supaya industri bisa tumbuh. Dalam perjalanannya kami dimusuhi banyak orang, khususnya importir umum,” katanya.
Menurut dia, kebijakan larangan atau pembatasan (Lartas) untuk melindungi industri dari serbuan impor. “Jika perindustrian bisa menekan lartas, industri sudah bisa terbang tinggi. Tapi itu bukan bagian kami. Kami hanya mengusulkan saja,” katanya.
Agus menambahkan, ada dua cara untuk meningkatkan pertumbuhan Indonesia. Pertama, Standar Nasional Indonesia (SNI). Kata dia, SNI bisa digunakan untuk mengontrol impor.
Kedua, kebijakan Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri (TKDN). Namun, dia menyayangkan, dalam Rapat Terbatas (Ratas) ada seorang Menteri yang mengusulkan agar kebijakan TKDN. “Ada yang bilang itu kebijakan usang,” katanya.
Menurut dia, yang seharusnya di evaluasi adalah nilai batasannya atau threshold. Misalnya ada nilai threshold yang terlalu tinggi hisa diturunkan. Sementara threshold yang masih rendah dinaikkan.
Kata Agus, TKDN memiliki tiga fungsi. Pertama, TKDN mendorong pertumbuhan industri. Kedua, TKDN untuk menumbuhkan pohon industri yang masih kosong. Dan, ketiga TKDN perluas nilai tambah. {sumber}