Berita Golkar – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengkritisi kebijakan dari sejumlah prinsipal yang menjadikan Thailand sebagai basis produksi untuk kendaraan komersial. Padahal, Indonesia dengan jumlah penduduk yang lebih besar memiliki potensi yang juga lebih besar.
“Yang aneh, Menteri Perindustrian yang katakan aneh, prinsipal menjadikan Thailand basis produksi untuk kendaraan double cabin dengan alasan permintaan domestik Thailand lebih tinggi, sangat aneh. Saya ajak prinsipal evaluasi kembali pemikiran tersebut,” katanya di GIICOMVEC 2024, Jumat (8/3/2024).
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor di Indonesia (GAIKINDO), total penjualan mobil niaga tahun 2023 sebanyak 236.321 unit. Angka ini turun dari tahun sebelumnya yang sebesar 252.263 unit. Namun, jumlah penduduk yang besar menjadi modal Indonesia bisa unggul dalam berjualan kendaraan niaga.
“Size ekonomi Indonesia, logikanya sederhana, apa mungkin ekonomi Thailand lebih besar dari Indonesia? Saya ngga melihat itu. Saya kira economy size Indonesia lebih tinggi dari Thailand, jadi penciptaan market Indonesia lebih besar dari Thailand,” kata Agus.
Selain itu, dari sisi power manufacturing index (PMI) dan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) selalu menunjukkan hal Ekspansif atau di atas 50 poin. Agus bahkan menyebut hanya ada dua negara yang mempertahankan PMI selalu ekspansif selama 30 tahun berturut-turut yakni Indonesia dan India.
“MVA atau manufacturing value added data dari UNStats, mengatakan bahwa MVA 2021 untuk Indonesia tercatat US$ 228 miliar dan Indonesia berkontribusi ke MVA global sebesar 1,46% dan di 2021 naik 4-5 peringkat,” kaya Agus.
Dalam kurun waktu 2014-2022, PDB manufaktur Indonesia memiliki rata-rata pertumbuhan sebesar 3,44% per tahun. Rata-rata pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan dunia yang sebesar 2,35%, maupun anggota The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) yang sebesar (2,08%).
Begitu juga bila dibandingkan dengan negara industri dunia dan negara peers seperti Korea Selatan (2,53%), Meksiko (2,05%), Jerman (1,62%), Jepang (1,56%), Italia (1,38%), Thailand (1,02%), Australia (-0,23%), serta Brazil (-1,69%). “Untuk prinsipal, 10,20,40 tahun ke depan Indonesia lebih menjanjikan dari Thailand,” tegas Agus. {sumber}