Menperin Agus Gumiwang Nyatakan Kesiapan Indonesia Jadi Pusat Ekonomi Kreatif Dunia

Berita Golkar – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut industri kreatif kini jadi salah satu pilar utama dalam memperkuat struktur ekonomi nasional. Selain berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, sektor itu juga berperan besar dalam menciptakan lapangan kerja, mendorong inovasi, dan memperkuat identitas bangsa.

“Pelaku industri kreatif dalam negeri harus dapat menghasilkan berbagai produk yang inovatif dan kompetitif. Apalagi, Indonesia memiliki potensi pasar yang besar dan didukung dengan kemampuan SDM terampil sehingga diyakini dapat berdaya saing hingga kancah global,” kata Agus melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (1/11/2025), dikutip dari Kumparan.

Agus memastikan pemerintah terus berupaya memperkuat ekosistem industri kreatif lewat pengembangan sumber daya manusia (SDM), peningkatan fasilitas pendidikan dan pelatihan vokasi, serta kolaborasi dengan berbagai mitra internasional.

“Kami ingin Indonesia menjadi pusat ekonomi kreatif, yang berbasis pada talenta unggul dan berdaya saing global,” tegas Agus.

Sejalan dengan arahan Menperin, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Doddy Rahadi mengatakan pembangunan SDM menjadi faktor kunci dalam memperkuat daya saing industri nasional.

“Karena itu, Kemenperin menempatkan pengembangan SDM kompeten sebagai pondasi utama pembangunan industri nasional,” ujar Doddy.

Doddy menjelaskan Kemenperin telah memperkuat program pendidikan dan pelatihan vokasi melalui 13 perguruan tinggi vokasi, 9 SMK, dan 7 Balai Diklat Industri (BDI).

Seluruh lembaga pendidikan dan pelatihan ini, lanjutnya, menjadi pelopor penerapan konsep link and match antara dunia pendidikan dan dunia industri, sekaligus terbukti menghasilkan lulusan yang siap kerja.

Salah satu langkah Kemenperin dalam memperkuat SDM industri kreatif ialah penyelenggaraan program peningkatan kapasitas ekonomi kreatif internasional di BDI Denpasar, Bali, pada 26 Oktober-1 November 2025.

Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Kemenperin, Kementerian Luar Negeri, KBRI Brussel, the Organization of African Caribbean and Pacific States (OACPS), serta Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI).

Kepala Pusdiklat BPSDMI Kemenperin Sidik Herman menjelaskan pelatihan tersebut menjadi ajang berbagi pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik di bidang ekonomi kreatif.

“Para peserta pelatihan ini berjumlah 60 peserta yang berasal dari wilayah Afrika, Karibia, dan Pasifik dengan latar pembuat kebijakan, administrator, atau regulator di sektor ekonomi kreatif. Harapannya agar setiap peserta dapat membawa dampak yang signifikan terhadap pengembangan industri kreatif di negaranya masing-masing,” ujarnya. {}