Menperin Agus Gumiwang Perkuat Kerja Sama Indonesia–Jepang untuk Akselerasi Transformasi Digital Industri

Berita Golkar – Indonesia dan Jepang memperkuat kerja sama dalam mengakselerasi transformasi digital industri nasional. Sebanyak 131 perusahaan manufaktur di dalam negeri telah berpartisipasi dalam program pelatihan bersama yang bertujuan menguasai teknologi digital untuk kemajuan industri.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen mendorong industrialisasi nasional tumbuh lebih kuat dan berdaya saing tinggi melalui pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan adaptif.

Agus menyebut, Kemenperin telah menyusun Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN) sebagai arah percepatan transformasi manufaktur.

“Seluruh strategi tersebut bertumpu pada kekuatan SDM industri. Dengan SDM yang kompeten dan adaptif, Indonesia akan mampu mengakselerasi transformasi industrinya menuju negara maju dengan daya saing tinggi,” kata Agus di Jakarta, Kamis (4/12/2025), dikutip dari RakyatMerdeka.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Doddy Rahadi menjelaskan, sebagai implementasi visi ini, BPSDMI menjalin kerja sama dengan Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) Jepang dan The Association for Overseas Technical Cooperation and Sustainable Partnerships (AOTS) dalam Simposium Lean Monozukuri for Making Indonesia 4.0 (LeMMI 4.0).

“Simposium ini menjadi puncak program Pelatihan LeMMI 4.0. Sekaligus momentum pen ting untuk meninjau praktik terbaik Lean Manufacturing berbasis digital, yang telah diterapkan di berbagai sektor industri manufaktur Indonesia,” kata Doddy.

Doddy mengatakan, selama empat tahun berjalan, program LeMMI 4.0 telah memberikan dampak signifikan dalam peningkatan kompetensi tenaga kerja. Khususnya dalam penerapan proses produksi ramping dan teknologi otomasi.

“Program ini menunjukkan komitmen perusahaan nasional dalam menyiapkan talenta internal sebagai motor transformasi digital,” jelasnya.

Hingga tahun ini, program LeMMI 4.0 telah melibatkan 202 peserta dari 131 perusahaan industri manufaktur.

Kompetensi yang difokuskan meliputi Lean Manufacturing, Lean Monozukuri, smart maintenance berbasis Internet of Things (IoT), hingga penerapan otomasi industri.

Director of Asia and Pacific Division, Trade Policy Bureau METI Jepang Hata Yumiko mengapresiasi keberhasilan implementasi program tersebut.

“Setiap peserta LeMMI 4.0 bukan hanya peserta pelatihan, melainkan kristalisasi kerja sama strategis Jepang–Indonesia dan penggerak perubahan bagi masa depan industri manufaktur Indonesia,” ungkapnya.

Perwakilan AOTS Jepang Saito Kazuko berharap, program ini dapat berkelanjutan. “Kami berharap LeMMI 4.0 dapat berjalan mandiri dan semakin mengakar di Indonesia,” harapnya. {}