Menperin Agus Gumiwang: Sektor Otomotif Terlalu Penting untuk Diabaikan, Insentif Harus Dilanjutkan

Berita GolkarMenteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita masih terus mengupayakan agar  industri otomotif tetap mendapatkan insentif untuk tahun depan. Pasalnya, sektor kendaraan roda empat ini, memiliki peran yang cukup penting, dan berdampak berkelanjutan atau multiplier effect yang besar.

“Sektor ini merupakan sektor yang sangat penting, terlalu penting untuk kita abaikan, tidak mungkin kita abaikan. Forwardbackward linkage yang luar biasa besar, penyerapan tenaga kerjanya juga luar biasa besar, nilai tambah untuk ekonominya juga luar biasa besar. Dan oleh sebab itu, kami akan tetap mengusulkan insentif atau stimulus kepada pemerintah untuk sektor otomotif,” ujar Agus, di Jakarta, seperti disitat dari Antara, Kamis (4/12/2025).

Lanjut Menperin Agus, saat ini sektor otomotif sendiri membutuhkan stimulus karena memang tengah mengalami kontraksi atau penurunan penjualan.

Dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil selama Januari-Oktober 2025 secara wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) hanya sebanyak 634.844 unit. Angka itu turun 10,6 persen dibanding tahun lalu yang mencapai 711.064 unit.

Sedangkan secara retail sales (penjualan dari dealer ke konsumen) tercatat sebanyak 660.659 unit pada Januari-Oktober 2025. Angka itu turun 9,6 persen dari tahun lalu yang mencapai 731.113 unit.

Menurut Menperin, insentif yang sedang disiapkan pihaknya ini mencakup sisi permintaan (demand) maupun sisi persediaan (supply). “Oleh sebab itu, merupakan tanggung jawab kami. Hal yang salah kalau kami tidak perjuangkan,” katanya lagi, dikutip dari Liputan6.

Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan jika pemerintah tidak akan memberikan insentif untuk sektor otomotif pada 2026. Menurutnya, sektor ini dinilai masih tumbuh dengan positif, dan tidak membutuhkan insentif untuk mendongkrak penjualan.

Selain itu, Menko Airlangga juga mengatakan, dengan digelarnya Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025, di ICE, BSD, dan menarik minat masyarakat, yang artinya industri otomotif masih dalam kondisi yang baik.

“Insentif tahun depan tidak ada karena industrinya sudah cukup kuat, apalagi (GJAW) sudah pameran di sini,” kata Airlangga dalam acara PLN CEO Forum di ICE BSD Tangerang.

Namun, pernyataan tersebut bertolak belakang dengan yang disampaikan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, yang menegaskan jika saat ini tengah dilakukan penyusunan detail insentif untuk otomotif, mengingat peran strategis industri otomotif dalam struktur manufaktur nasional.

“Ya sekarang sedang kita susun, dan insentif otomotif itu menurut saya sebuah keharusan, karena merupakan sektor yang terlalu penting, yang sangat-sangat penting,” kata Agus Gumiwang.

Menurut Agus, dukungan fiskal maupun nonfiskal untuk sektor ini bukan lagi opsi, melainkan keharusan. Ia melihat kontribusi industri ini sangat signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja, investasi, dan aktivitas rantai pasok nasional. {}