Menteri ATR/BPN Nusron Wahid: Transformasi Layanan Pertanahan Keharusan di Era Milenial dan Gen Z

Berita Golkar – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), menyatakan perlu adanya transformasi pelayanan pertanahan.

Menteri ATR sekaligus Kepala BPN Nusron Wahid, menegaskan bahwa pelayanan pertanahan harus bertransformasi menyesuaikan perubahan karakter dan ekspektasi masyarakat, terutama generasi muda.

Nusron, pelayanan publik yang cepat, bersih, dan transparan jadi tuntutan utama generasi milenial dan generasi Z (Gen Z) yang kini mulai menjadi pengguna utama layanan pertanahan.

Adapun, Gen Z dan milenial adalah dua generasi yang berbeda, dibedakan oleh tahun kelahiran dan pengalaman hidup, terutama dalam hal teknologi. Milenial lahir antara tahun 1981-1996, sedangkan Gen Z lahir antara 1997-2012.

“Generasi sekarang ini berbeda. Mereka tidak mau membayar sesuatu yang tidak prosedural, yang tidak ada dasar atau aturannya. Mereka kritis, hasil didikan media sosial, sangat menghargai transparansi, dan ini bagus sekali,” kata Nusron dikutip dari Akurat, Minggu (12/10/2025).

Menurut Menteri Nusron, dalam 5-10 tahun ke depan, mayoritas pemohon layanan pertanahan akan berasal dari kalangan rumah tangga muda yang menuntut efisiensi dan kejelasan proses pelayanan.

Dirianga menilai, dua persoalan klasik dalam pelayanan publik, yakni lamanya waktu proses dan pungutan liar harus diselesaikan secara sistemik melalui inovasi dan reformasi pelayanan.

Nusron menekankan, perubahan paradigma pelayanan bukan hanya soal digitalisasi, tapi juga perubahan budaya kerja agar lebih adaptif terhadap generasi baru yang menuntut kecepatan dan integritas.

“Perubahan ini bukan pilihan, tapi keharusan. Kita harus mencari solusi percepatan pelayanan agar sistem pertanahan mampu menjawab kebutuhan generasi masa kini dan masa depan,” tuturnya. {}