Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Bawa Terang ke Kampung Kelahiran Ibu Presiden Prabowo, 112 Rumah Kini Berlistrik

Berita GolkarMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyerahkan bantuan pasang baru listrik (PBL) kepada 112 rumah tangga di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Penyerahan dilakukan secara simbolis di Langowan, kampung kelahiran Dora Marie Sigar, ibu dari Presiden Prabowo Subianto.

Bahlil mengatakan, bantuan tersebut merupakan bagian dari program listrik desa yang menjadi salah satu prioritas pemerintahan Prabowo–Gibran. Sebelum berangkat ke Minahasa, ia mengaku telah melaporkan perkembangan program tersebut kepada Presiden.

“Sebelum berangkat, saya dipanggil oleh Presiden. Saya sampaikan bahwa hari ini saya akan ke kampung bapak. Presiden menitipkan salam untuk gubernur dan seluruh masyarakat Minahasa,” ujar Bahlil, Rabu (29/10/2025), dikutip dari Tempo.

Menurut Bahlil, rasio elektrifikasi nasional saat ini telah mencapai 99,12 persen. Namun, ia mengakui masih ada sejumlah daerah terpencil dengan tingkat elektrifikasi yang jauh di bawah rata-rata nasional, bahkan belum mencapai 90 persen.

“Pemerataan listrik masih menjadi pekerjaan rumah besar. Karena itu, fokus kami adalah memperluas akses listrik di wilayah-wilayah terpencil,” katanya.

Sebagai solusi, Kementerian ESDM bersama PT PLN akan mempercepat pembangunan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan untuk menjangkau daerah yang sulit diakses jaringan listrik konvensional.

Bahlil menyebutkan, di Sulawesi Utara masih terdapat 12 desa yang belum teraliri listrik. Ia menargetkan seluruh desa tersebut akan terelektrifikasi pada 2026. Hingga semester I 2025, rasio elektrifikasi di Sulawesi Utara telah mencapai 99,40 persen, dengan 0,60 persen rumah tangga yang belum menikmati listrik.

Sementara itu, Provinsi Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT) masih memiliki rasio elektrifikasi lebih rendah, masing-masing sebesar 89,80 persen dan 89,22 persen.

Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) sendiri telah dijalankan sejak 2022 sebagai upaya memperluas akses listrik nasional. Hingga akhir 2024, program ini telah menyambungkan listrik ke 155.429 rumah tangga di seluruh Indonesia. Tahun 2025, pemerintah menargetkan 215.000 rumah tangga baru akan mendapatkan sambungan listrik melalui program tersebut. {}