Berita Golkar – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menjelaskan perihal pernyataan Presiden Prabowo Subianto terkait dengan target Indonesia 100 persen energi baru terbarukan (EBT) dalam sepuluh tahun ke depan, yang disampai di Brasil pekan lalu. Misi tersebut diyakini lebih cepat tercapai dibandingkan target yang ditetapkan sebelumnya, yakni 2040.
Bahlil mengatakan, Prabowo ketika itu menyatakan salah satu hal yang akan digencarkan pemerintah Indonesia adalah transisi ke EBT, mengingat Brasil sudah berhasil mengembangkan biofuel.
“Kemarin di dalam pertemuan dengan Presiden Brasil, itu rencana pemerintah ke depan 2040, kami menambah kurang lebih lebih sekitar 100 gigawatt. Tapi sekarang kan sudah sekitar 70 gigawatt di 2025 sampai 2034,” kata Bahlil di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin (14/7/2025), dikutip dari Tempo.
“Kami akan memastikan arahan oleh Presiden, untuk desa-desa itu segera kami harus pasang listriknya, sambung listriknya ke rumah, ini adalah bagian dari program Asta Cita,” ujar Bahlil.
Sebelumnya, Prabowo menyatakan optimismenya bahwa Indonesia bisa mencapai 100 persen energi terbarukan dalam sepuluh tahun mendatang. Ia meyakini target tersebut bisa lebih cepat tercapai dari proyeksi awalnya, pada 2040.
Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam pernyataan pers bersama Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva pada Rabu, 9 Juli 2025 di Istana Planalto, Brasilia. “Targetnya tentu saja 2040, tetapi para ahli saya mengatakan bahwa kami dapat mencapainya jauh lebih cepat,” kata Prabowo, dikutip dari keterangan resmi.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Negara menegaskan komitmennya untuk mendorong percepatan kerja sama antara Indonesia dan Brasil, terutama di sektor pertanian, energi bersih, dan pertahanan. Menurut Prabowo, Brasil memberi teladan yang luar biasa dalam penggunaan biofuel serta inovasi sektor pertanian, dan ingin belajar dari mereka.
Ia menyatakan, pemerintah Brasil juga menyambut baik rencana Indonesia untuk mengirim lebih banyak tim ahli teknis ke sana, guna mempelajari teknologi dan modernisasi di sektor pertanian serta pengembangan energi terbarukan.
“Sekali lagi, kami melihat keberhasilan Brasil dalam mengembangkan biofuel. Saya pikir kami bertekad untuk mengejar kemajuan yang telah Brasil capai,” ujar Prabowo. {}