Muhidin M Said Dukung Bangun Tanggul Permanen Atasi Banjir di Morowali Utara

Berita Golkar – Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Muhidin M Said merespons rencana pembangunan tanggul permanen di Kabupaten Morowali Utara untuk solusi penanganan banjir tahunan di kabupaten itu. Pembangunannya direncanakan dibiayai sharing anggaran antara kabupaten, provinsi dan pusat.

Anggota DPR RI dari dapil Sulawesi Tengah ini menyatakan, ide pembangunan tanggul permanen untuk mengatasi meluapnya Sungai Laa di Morowali Utara, akan ia dukung jika tujuannya untuk mengatasi kendala pembangunan di daerah.

“Itu (pembangunan tanggul) kebijakan gubernur. Saya belum lihat studi-nya. Kalau untuk kebaikan pembangunan di Sulteng, pasti didukung,” kata Muhidin di Palu, saat menghadiri puncak HUT Provinsi Sulteng, Sabtu (13/4/2025), dikutip dari MetroSulteng.

Namun, Muhidin mengaku belum dilaporkan secara detail rencana pembangunan tanggul penanganan banjir Morowali Utara. Olehnya itu, ia belum mau bicara untuk teknis penanganan maupun pendanaannya. “Belum ada usulan. Usulannya belum ada dari Sulteng ke Jakarta,” katanya lagi.

Termasuk untuk dibahas di Banggar DPR RI, Muhidin memastikan wajib dilakukan pengusulan lebih dahulu oleh daerah yang bersangkutan.

Setelah ada usulan ke pemerintah dalam hal ini kementerian/lembaga terkait, barulah nantinya disampaikan ke Banggar. “Poinnya, harus segera diusul,” tandas Muhidin, perwakilan Fraksi Partai Golkar di Banggar DPR RI.

Diberitakan sebelumnya, solusi penanganan banjir di Kabupaten Morowali Utara, sudah diputuskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) bersama Pemkab Morowali Utara. Rencananya, akan dibangun tanggul permanen di sepanjang Sungai Laa. Selain Sungai Laa, pembagian tanggul di Sungai Tambalako juga akan diupayakan.

Hal itu disampaikan Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, saat meninjau banjir Morowali Utara pada Rabu (9/4/2025). “Ini (pembangunan tanggul) adalah solusi utama untuk menghentikan banjir tahunan yang terus terjadi di wilayah Morowali Utara,” yakin Gubernur Anwar Hafid.

Untuk teknis pembangunan tanggul, ada sharing pembiayaan antara kabupaten, provinsi dan pusat. Karena biayanya cukup besar hingga ratusan miliar. Apalagi untuk penanganan Sungai La’a yang membelah Kecamatan Petasia Timur, wilayah yang paling parah terdampak banjir.

Pemprov, kata Anwar Hafid, akan bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dan pusat untuk memastikan pembangunan tanggul supaya segera terwujud. {}