Berita Golkar – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Partai Golkar tahun ini akan berbeda. Tak ada gemerlap pesta atau undangan artis. Semua diarahkan untuk memperkuat ikatan sosial dan kepedulian terhadap rakyat kecil.
Ketua Steering Committee (SC) atau Panitia Pengarah HUT ke-61 Partai Golkar, Muhidin M Said, menyampaikan bahwa seluruh kegiatan perayaan tahun ini disusun dengan semangat solidaritas dan kebersamaan. “Kami ingin perayaan ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Partai Golkar merayakan ulang tahun bukan untuk berpesta, tapi untuk berbagi,” tegasnya.
Muhidin menjelaskan, rangkaian kegiatan dimulai pada 20 Oktober dengan ziarah ke makam pahlawan Kalibata dan malam tasyakuran, lalu disusul pembagian sembako secara nasional pada 22 Oktober sebanyak 610 ribu paket sembako yang dibagikan serentak di seluruh Indonesia.
Di tingkat pusat, acara pembagian sembako akan dipusatkan di Jakarta. Namun menurut Muhidin, kegiatan sosial ini sudah lebih dulu digelar di berbagai daerah melalui pasar murah yang menjangkau 516 kabupaten/kota di 38 provinsi.
Selain kegiatan sosial, Partai Golkar juga menyiapkan agenda keagamaan dan kebudayaan. Peringatan Maulid Nabi akan digelar Satkar Ulama pada 25 Oktober di Jakarta International Velodrome Rawamangun, bakal dihadiri sekitar delapan ribu jamaah dengan tausiyah dari pengasuh Majelis Ta’lim Sabilu Taubah, Gus Iqdam. Sementara itu, pentas wayang kulit pada 14 November akan menjadi bentuk edukasi moral bagi masyarakat, melibatkan pelaku seni dan UMKM lokal.
“Kita ingin menegaskan bahwa Partai Golkar hadir untuk semua kalangan, melalui kegiatan yang bernilai, membumi, dan memperkuat moral kebangsaan,” ujar Muhidin.
Partai Golkar juga menggelar Lomba Film Pendek bagi para sineas dan pekerja kreatif dengan total hadiah Rp. 100 juta. Tema yang diangkat adalah keragaman budaya dan pendaftaran dibuka hingga 25 Oktober 2025.
Ia juga menyebut, puncak perayaan HUT ke-61 Partai Golkar akan dilaksanakan pada bulan Desember dengan doa lintas agama di berbagai daerah. “Di Jakarta akan digelar doa bersama umat Islam, di Bali umat Hindu, di Bangka Belitung umat Budha, di Medan kita akan menggelar doa bersama secara Kristen, di NTT umat Katholik dan di Singkawang secara agama Konghucu. Inilah wujud kebhinekaan yang Golkar rawat sejak awal berdirinya,” tuturnya.
Muhidin menambahkan, perayaan kali ini juga menjadi momentum refleksi agar Partai Golkar semakin dekat dengan rakyat. “Kami ingin merayakan ulang tahun dengan kesederhanaan yang bermakna. Partai Golkar akan terus berbuat untuk rakyat karena di sanalah makna sejati solidaritas,” pungkasnya.