Berita Golkar – Wakil Ketua Banggar DPR RI 2024-2029 Muhidin Mohamad Said memprediksi perputaran uang di Indonesia berkisar Rp 200 triliun sepanjang libur Natal dan Tahun Baru.
Hal itu diberdasarkan konfirmasi Bank Indonesia yang menyiapkan uang tunai Rp 133,7 triliun, selama liburan Natal dan Tahun Baru, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam penarikan dan penukaran uang tunai dalam berbagai pecahan mata uang rupiah.
“Warga Indonesia segera meninggalkan tahun 2024 dan memasuki tahun baru 2025 hanya dalam beberapa hari ke depan. Patut disyukuri, di tengah ketidakpastian ekonomi global dan kondisi geopolitik yang semakin tidak menentu, perekonomian nasional sepanjang tahun 2024 menunjukkan kinerja yang baik dan kokoh,” jelas Legislator Partai Golkar Sulteng tersebut melalui rilisnya, Minggu (29/12/2024), dikutip dari Tribun Palu.
Dia menjelaskan, ekonomi tumbuh cukup moderat sebesar 4,95 persen pada triwulan III-2024. Dibandingkan dengan beberapa negara seperti Singapura 4,1 persen, Arab Saudi 2,8 persen dan Meksiko 1,5 persen, pertumbuhan ekonomi nasional masih jauh lebih baik.
Bahkan, kata Muhidin Said, pertumbuhan ekonomi masih bisa didorong naik di atas 5 persen pada Triwulan IV-2024.
“Libur Natal dan Tahun Baru berpotensi meningkatkan aktivitas ekonomi hingga akhir tahun. Multiplier effect musim libur ini diharapkan cukup signifikan bagi perekonomian nasional, terutama yang bergerak pada sektor transportasi, industri makanan dan minuman, pariwisata. Multiplier effect tersebut diharapkan akan bisa sampai pada Triwulan I-2025,” papar pria 74 tahun tersebut.
Dia menyebutkan, semua indikator ekonomi menunjukkan kinerja yang memuaskan sampai akhir Desember 2024. Trend perekonomian nasional itu diprediksi cukup baik hingga 2025.
“Kami tetap optimis dan realistis melihat trend perekonomian nasional. Pada saat yang sama tetap waspada dengan kondisi global. Perekonomian dunia diperkirakan akan menghadapi tantangan berat pada tahun depan,” ucap Muhidin Mohamad Said.
Proyeksi IMF pun menunjukkan pertumbuhan ekonomi dunia akan stagnan di kisaran 3,2 % pada 2025.
IMF dalam rilis World Economic Outlook (WEO) terbaru memperkirakan produk domestik bruto (PDB) global akan meningkat 3,2 % tahun depan. Proyeksi itu lebih rendah 0,1 poin persentasi dari rilis WEO sebelumnya pada Juli 2024.
Di sisi lain, konflik geopolitik terus meningkat dan arah kebijakan moneter semakin kompleks. Mengenai suku bunga, gambaran tahun lalu menunjukkan tren suku bunga tinggi.
Namun, tahun ini, suku bunga bisa tinggi, rendah dan mungkin semakin tinggi atau bahkan sedikit menurun di beberapa wilayah.
Keberagaman kebijakan moneter yang akan terjadi pada tahun 2025, mengharuskan warga Indonesia untuk selalu siap dan waspada dengan semua kemungkinan yang akan terjadi.
“Kami berharap pada tahun 2025, Pemerintah tetap secara konsisten terus berupaya untuk dapat menjaga daya beli dan tingkat kesejahteraan masyarakat dengan menyiapkan paket insentif kebijakan di bidang perekonomian berupa pembebasan hingga keringanan perpajakan bagi berbagai lapisan masyarakat, khususnya bagi masyarakat kecil dan menengah dan dunia usaha terutama sektor UMKM dan industri pada karya, yang akan diberlakukan pada awal tahun 2025 mendatang,” ucap Muhidin.
Dia pun optimisitis pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan dalam APBN 2025 sebesar 5,2 persen dan target indikator pembangunan lainnya bisa tercapai. Sekaligus menjadi landasan yang kokoh untuk mempersiapkan Indonesia maju tahun 2045. {}