Berita Golkar – Ketua DPD II Golkar Makassar Munafri Arifuddin alias Appi menegaskan Golkar menjalankan mekanisme survei untuk mengukur elektabilitas calon wali kota (cawalkot) yang akan diusung di Pilwalkot 2024. Namun Appi mengaku tetap akan menyiapkan survei pembanding dari yang dilakukan internal partai.
“(Survei internal Golkar) Akan ada pasti, (tetapi) semua survei itu nggak bisa satu, sehingga ada data pembanding. Kita akan lihat,” ujar Appi kepada wartawan usai menghadiri pembekalan bakal cakada oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Hotel Four Points by Sheraton, Makassar, Minggu (5/5/2024).
Appi menyadari hasil survei tiap lembaga bisa saja berbeda. Namun dia berharap survei internal partai tetap akan menjadi acuan utama.
“Karena kalau kita dapat dari surveinya orang, metode survei kan berbeda, margin error misalnya 5%, ini dikasih naik, kita dikasih turun 5% langsung jauh bedanya. Nah itu yang harus kita punya, data pembanding. Bahkan internal harus lebih detail,” tegasnya.
Appi juga akan masif melakukan koordinasi dengan partai politik lain. Meski PKB saat ini sedang dalam masa penjajakan untuk membangun koalisi dengan Golkar di Pilwalkot Makassar.
“Pasti kita akan konsolidasi karena di dalam tahapan seperti ini tidak ada yang pasti semuanya masih meraba satu dengan yang lain, mencocokkan seperti apa dan seperti apa, karena setiap partai politik punya kepentingan di dalamnya masing-masing,” tutur Appi.
“Jadi kalau umpamanya jangan sampai kepentingan mereka tidak sama dengan kita yah kemungkinan komunikasinya bisa buntu, tapi kalau sama, sepaham, kita jalan sama-sama,” tuturnya.
Dia juga ogah berspekulasi terkait figur calon pendampingnya di Pilwalkot Makassar. Appi menegaskan bakal calon wakil wali kota Makassar yang mendampinginya harus melalui mekanisme survei.
“Saya cuma mau bilang tidak akan tunjuk-tunjuk lagi, kami akan melalui mekanisme ilmiah dalam hal ini survei. Kalau wakil bisa memberikan tambahan dampak elektoral untuk kita sama-sama, karena kemungkinan ada wakil menarik kita punya elektoral, jadi ada mekanismenya, mekanismenya ini akan kita pantau mulai tiap bulan,” paparnya.
Appi juga belum sesumbar terkait PKB yang menawarkan Ketua DPW PKB Sulsel Azhar Arsyad sebagai calon wakil wali kota Makassar. Appi mengatakan komunikasi dengan PKB terkait Pilwalkot Makassar masih berjalan dan belum final.
“Semuanya masih jalan, masih lancar dan sebagainya karena belum ditentukan apakah ini akan berjalan sampai di ujung, kita hanya melalui prosesnya, harapan kita ini bisa finish sampai ke ujung,” tutur Appi.
Di satu sisi, Appi kembali menegaskan jika dirinya masih dalam posisi maju sebagai calon wali kota Makassar. Hal ini setelah dirinya mendapat surat tugas dari DPP Golkar, bahkan sudah mendapat restu dari keluarganya. “Alhamdulillah (dapat restu keluarga), support sih oke, sudah aman insyallah,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Appi mengaku ada figur eksternal yang ingin maju Pilwalkot Makassar dengan mendapatkan rekomendasi dari Golkar. Namun dia menanggapi santai adanya persaingan tersebut karena menganggap dirinya punya keuntungan.
“Semua, bukan cuma Golkar, semua orang berupaya mengambil. Tetapi kalau dalam upaya tiap perebutan, ada orang yang start duluan, ada yang punya advance, ada yang punya keuntungan-keuntungan,” ujar Appi.
Appi optimis penugasan dari DPP Golkar itu akan berubah menjadi surat rekomendasi usungan dari Golkar. Makanya saat ini dia terus berupaya menaikkan elektabilitasnya agar rekomendasi itu tak jatuh ke figur eksternal.
“Keuntungan itu terkonversi melalui yang namanya surat tugas, surat tugas ini yang harus dikonversi menjadi surat usungan. Syaratnya gimana, menambah (elektabilitas). Kalau ada kita, masa orang lain (dikasih rekomendasi), tunggu dulu dong, pelan-pelan,” jelas Appi. {sumber}