Berita Golkar – Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto turut mendampingi lawatan Presiden Prabowo Subianto di Rio de Janeiro, Brasil, pada Sabtu (16/11/2024) waktu setempat.
Airlangga menyampaikan sejumlah hasil dari berbagai pertemuan bilateral yang telah dilakukan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, termasuk kerja sama ekonomi.
“Sejumlah pertemuan bilateral telah menghasilkan beberapa pencapaian penting. Di antaranya, kesepakatan bebas visa antara Indonesia dan Peru, yang mencakup paspor biru dan paspor hitam. Kemudian juga mendorong berbagai kerja sama ekonomi lainnya,” jelasnya, dikutip dari Akurat.
Selanjutnya, pertemuan dengan Presiden Kanada juga membuahkan hasil yang signifikan.
“Dengan Kanada, kita telah menyelesaikan substansi perundingan Comprehensive Economic Partnership Agreement (SEPA). Ini adalah perundingan SEPA pertama dengan negara di kawasan Amerika Utara, dan akan menjadi patokan bagi Indonesia untuk melanjutkan kerja sama ekonomi untuk ke berikutnya wilayah benua amerika,” kata Airlangga.
Ia juga menyinggung pembicaraan dengan Perdana Menteri Selandia Baru yang mengapresiasi program-program Presiden Prabowo terkait ketahanan pangan dan energi.
“New Zealand mendukung penuh langkah Indonesia dalam mencapai ketahanan pangan dan energi. Serta memberikan perhatian besar terhadap program makan bergizi gratis untuk anak-anak. Program ini akan berkontribusi pada investasi sumber daya manusia di masa depan,” kata Airlangga.
Ia juga menyoroti mengenai pentingnya kerja sama Indonesia dengan Selandia Baru dalam mempercepat proses aksesi Indonesia ke dalam Comprehensive and Progressive Agreement to Trans-Pacific Partnership (CPTPP), yang kini menjadi salah satu agenda utama di tingkat internasional.
Menanggapi forum KTT G20, Airlangga menegaskan bahwa Indonesia di bawah Presiden Prabowo tetap berkomitmen untuk memperjuangkan isu-isu global penting, termasuk pengurangan tingkat kemiskinan dan kelaparan.
“G20 adalah platform penting untuk membahas kebijakan ekonomi global. Salah satu isu utama yang dibahas adalah pengurangan kemiskinan dan kelaparan. Indonesia juga mendukung pengurangan emisi dan kebijakan perpajakan yang lebih adil,” ujarnya.
“Sebagai bagian dari Global Alliance for Eradicating Poverty and Hunger, sudah disepakati bersama dan dikatakan bahwa dunia mampu memberi makan seluruh penduduknya dan sektor pertanian akan menjadi kunci utama dalam mencapainya. Kami juga berfokus pada peran pertanian dalam memerangi kemiskinan dan kelaparan,” jelas Airlangga menambahkan. {}