Berita Golkar – Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Wenny Haryanto bersama BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) gencar melaksanakan kampanye penurunan angka stunting.
Kampanye percepatan penurunan stunting bersama BKKBN rutin dilakukan Wenny Haryanto di Kota Depok dan Kota Bekasi, yang menjadi daerah pemilihannya.
“Stunting merupakan program prioritas Pemerintah Indonesia yang harus dituntaskan karena langsung menjadi instruksi Presiden Jokowi,” ungkap Wenny Haryanto saat Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Gedung MUI, Jalan Nusantara, Depok, Pancoran Mas, Jumat (24/11/2023).
“Presiden melalui Perpres No 22 Tahun 2021 menunjuk kepala BKKBN sebagai Ketua Pelaksana Penurunan Stunting,” imbuhnya.
Wenny menjelaskan pentingnya kampanye percepatan penurunan stunting karena stunting bisa menghambat bonus demografi Indonesia pada tahun 2045.
“Bonus demografi dimana kondisi Indonesia sebanyak 70 persen masyarakatnya masuk dalam usia produktif, mulai dari 15 tahun hingga 64 tahun. Ini bisa terancam gagal akibat stunting, karenanya stunting harus ditekan,” tuturnya.
Adapun ciri stunting adalah
- Pertumbuhan gigi terlambat.
- Penurunan kemampuan fokus dan memori belajar.
- Pertumbuhan tubuh melambat.
- Wajah anak lebih muda dari anak-anak sebayanya. Jadi, jangan senang kalau wajah anaknya keliatan lebih muda karena itu bisa menjadi ciri stunting.
- Pubertas yang terlambat. Ketika anak perempuan lain sudah menstruasi, anak stunting belum.
- Pada usia 8-10 tahun anak cenderung menjadi pendiam dan menghindari kontak mata dengan orang-orang di sekitarnya.
- Mudah terserang penyakit karena kurang gizi kronis, sehingga daya tahan tubuh menurun. {sumber}