Berita Golkar – Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Rahman Pina, angkat bicara soal dinamika politik internal Golkar jelang Musyawarah Daerah (Musda) 2025.
Menurutnya, gesekan antarfigur muncul saat ini masih tergolong wajar jika dibandingkan dengan dinamika pada Musda-Musda sebelumnya.
“Di Golkar itu tetap ada dinamikanya. Jauh lebih kencang (keras) dulu dibandingkan sekarang,” ujar Rahman Pina di Gedung DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Senin (30/6/2025), dikutip dari TribunTimur.
Pernyataan itu ia sampaikan menyikapi munculnya dua poros konsolidasi dari sejumlah figur potensial. Salah satunya, konsolidasi Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe, digelar di Hotel Gammara Makassar, Sabtu (21/6/2025), bersama pengurus dan kader dari berbagai daerah.
Kegiatan tersebut disebut sebagai agenda silaturahmi resmi, dengan undangan terbuka kepada seluruh DPD II se-Sulsel. Namun, sepekan kemudian, giliran 10 Ketua DPD II Golkar kabupaten/kota menggelar pertemuan di Hotel Novotel Makassar, Sabtu (28/6/2025), mengarah konsolidasi dukungan terhadap Ketua Golkar Makassar, Munafri Arifuddin (Appi), sebagai calon Ketua DPD I Golkar Sulsel.
Terkait absennya 10 Ketua DPD II dalam kegiatan di Gammara, Rahman menyebut itu bagian dari silaturahmi politik. “Tapi kegiatan di Hotel Gammara itu adalah kegiatan resmi. Bukan soal dukung-mendukung, tapi agenda silaturahmi dan terbuka,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa penentuan Ketua DPD I tetap menjadi kewenangan DPP Partai Golkar, dan seluruh kader harus patuh terhadap keputusan tersebut.
Dukungan untuk Appi Makin Menguat
Dukungan terhadap Munafri Arifuddin untuk maju sebagai Ketua DPD I Golkar Sulsel terus menguat. Dua ketua DPD II yakni Liestiaty Fachrudin (Golkar Bantaeng) dan Rahmat Masri Bandaso (RMB) (Golkar Palopo), resmi menyatakan dukungan kepada Appi.
Keduanya bergabung dalam konsolidasi 10 Ketua DPD II di Hotel Novotel Makassar, Sabtu (28/6/2025). Pertemuan itu disebut sebagai kelanjutan dinamika internal pasca-absennya para Ketua DPD II dalam silaturahmi digelar Taufan Pawe.
Ketua DPD II Golkar Soppeng, Andi Kaswadi Razak, mengatakan konsolidasi ini bertujuan menyatukan langkah dan dukungan kepada Appi di Musda 2025.
“Kami bertemu untuk menyamakan pandangan dan langkah ke depan. Dukungan terhadap Pak Appi semakin kuat, karena kami meyakini beliau adalah sosok yang mampu membawa Golkar Sulsel lebih maju,” ujar Kaswadi, Minggu (29/6/2025).
Menurutnya, Appi dinilai memiliki kapasitas, pengalaman, serta kemampuan komunikasi baik di seluruh level kepengurusan partai.
“Bukan soal siapa diusung, tapi soal arah dan masa depan partai. Kami ingin Golkar kembali jaya di Sulsel, dan itu butuh figur pemimpin yang punya visi dan bisa merangkul semua,” tambahnya.
Mantan Bupati Soppeng itu menegaskan pertemuan tersebut bukan bentuk oposisi terhadap DPD I, melainkan langkah sah dalam dinamika organisasi.
“Apapun nanti keputusan DPP, kami akan patuh. Tapi sebagai pemilik suara, kami juga punya hak menyampaikan aspirasi dan arah dukungan,” katanya.
Dengan tambahan dukungan dari Liestiaty dan RMB, kekuatan Appi di Musda diperkirakan telah melebihi 50 persen pemilik suara sah DPD II.
“Kami optimistis. Tapi pada akhirnya, semua keputusan tetap di tangan DPP dan tentu atas kehendak Tuhan. Kami hanya berikhtiar sebaik mungkin,” ujarnya.
Taufan Pawe: Jadwal Musda Tunggu DPP
Sementara itu, Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Taufan Pawe, memastikan hingga kini belum ada kepastian jadwal Musda XI Golkar Sulsel.
“Jadwal Musda itu ditentukan oleh DPP. Kita belum tahu kepastiannya. Sekarang ini tahap pertama sudah berlangsung. Saya juga belum tahu apakah Sulsel masuk tahap kedua atau ketiga,” kata Taufan kepada wartawan, Selasa (24/6/2025).
Meski begitu, pihaknya telah memulai sejumlah langkah persiapan, termasuk konsolidasi bersama DPD II di Hotel Gammara, Sabtu (21/6/2025).
Kegiatan itu turut dihadiri Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Fraksi Golkar, Nurdin Halid, dan mantan Ketua Golkar Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin (IAS).
Mantan Wali Kota Parepare itu menegaskan bahwa Musda Golkar Sulsel paling lambat digelar pada 31 Desember 2025, sesuai petunjuk pelaksanaan (Juklak) dari DPP. “Yang jelas, Musda itu harus berakhir sebelum atau pada 31 Desember 2025,” tegasnya.
Terkait dukungan terhadap calon ketua, Taufan belum ingin berspekulasi. “Kita belum berbicara dukungan sekarang ini. Belum,” ujarnya. {}