Resmikan Pabrik AC di Cikarang, Wamendag Dyah Roro Targetkan Ekspor Ke Filipina di Tahun 2027

Berita Golkar – Pangsa pasar pendingin udara (air conditioner/AC) produksi Indonesia yang masih kecil di pasar global merupakan peluang sekaligus tantangan untuk mendorong perluasan pasar ekspor dan meningkatkan pangsa ekspor AC Indonesia.

Namun, Indonesia juga menghadapi persaingan dari negara eksportir AC lainnya, khususnya di wilayah ASEAN, antara lain Thailand, Malaysia, dan Vietnam.

Demikian disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri dalam peresmian pabrik pertama PT Daikin Industries Indonesia (DIID) di Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada hari ini, Rabu (14/5/2025).

Daikin telah mendistribusikan dan menjual AC di Indonesia sejak 1970 dan pada 2022 mendirikan DIID untuk mengoperasikan pabrik AC Daikin pertama di Kabupaten Bekasi.

“Selamat atas pembukaan pabrik baru DIID dan diharap ini dapat menjadi momentum peningkatan investasi. Dengan demikian, Daikin turut berkontribusi pada masa mendatang dalam mendorong perluasan pasar ekspor bagi produk-produk Indonesia sekaligus menjadi penggerak roda ekonomi Indonesia,” ujar Wamendag Roro, dikutip dari WartaEkonomi.

DIID diharapkan dapat turut memberikan kontribusi terhadap ekspor AC dari Indonesia. Sesuai target, DIID diharapkan memulai ekspor pada 2027 mendatang ke Filipina.

DIID telah mulai berproduksi sejak November 2024 dengan kapasitas produksi 1,5 juta unit per tahun. Kapasitas ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi Daikin di Asia yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik yang sebelumnya dipasok dari impor, tetapi juga kedepannya untuk memenuhi pasar ekspor. Wamendag Roro juga menekankan agar DIID terus meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Lebih lanjut, pemerintah akan terus mengupayakan pembukaan akses pasar melalui kesepakatan dagang sebagai jalan tol bagi ekspor Indonesia ke negara mitra dagang. Hal ini dilakukan baik melalui Free Trade Agreement (FTA), Preferential Trade Agreement (PTA), maupun Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

Pemerintah juga terus melakukan berbagai upaya strategis dalam menjawab tantangan dan meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia.

“Kementerian Perdagangan terus berkolaborasi melakukan peningkatan daya saing dan penjenamaan (branding) produk ekspor Indonesia, melalui program misi dagang, pameran internasional, penjajakan kesepakatan bisnis (business matching). Tidak ketinggalan, peningkatan kapasitas eksportir, baik dari sisi desain, mutu, maupun kepatuhan terhadap standar ekspor,” imbuh Wamendag Roro.

Sejak awal 2025, Kementerian Perdagangan juga rutin menyelenggarakan kegiatan pitching dan business matching dengan perwakilan perdagangan Indonesia di seluruh dunia untuk membantu mempertemukan eksportir dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan para calon pembeli di luar negeri.

Secara kumulatif, Januari–awal Mei 2025, Kemendag telah menggelar 246 business matching dengan total transaksi mencapai USD 57,61 juta.

Wamendag Roro juga menandatangani prasasti peresmian pabrik serta mengunjungi pabrik untuk meninjau proses produksi, area pelatihan pegawai yang disebut dojo, dan ruang pamer.

Turut hadir dalam upacara peresmian tersebut:

  • Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Kemendag, Deden Muhammad Fajar Shiddiq;
  • Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Katsuro Nagai;
  • Asisten Sekretariat Daerah Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti;
  • Chairman of The Board and CEO Daikin Industries Ltd, Masanori Togawa;
  • President and COO Daikin Industries Ltd, Naofumi Takenaka;
  • President Director Daikin Industries Indonesia, Boonthavee Khamhaeng;
  • Presiden Komisaris PT Imora, Suhardi Budiman.

Masanori Togawa menyampaikan, DIID juga sudah mengantongi tiga sertifikat ISO, yaitu 9001, 14001, dan 45001. Selain itu, DIID juga mengantongi sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Hal ini akan menjamin keamanan dan legalitas produk-produknya.

“Selain mendirikan pabrik, Daikin juga berinvestasi sosial. Artinya tidak hanya ekonomi, tapi juga ke manusia. Kami menggandeng komunitas, lembaga pendidikan, dan pemerintah untuk melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR),” imbuh Masanori. {}