Berita Golkar – Politikus PDIP Aria Bima mempertanyakan mengapa tidak Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saja yang diutus untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, ketimbang Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Partai Golkar menyebut tidak ada yang salah dengan keputusan Presiden Prabowo Subianto.
“Tergantung Pak Presiden saja. Namanya juga utusan presiden. Ada juga Ignatius Johan. Kemungkinan dinilai karena memiliki hubungan baik dengan mendiang Paus karena Pak Jokowi pernah menyambut dengan sangat baik waktu Paus berkunjung di Indonesia,” kata Sekjen Partai Golkar, Sarmuji, kepada wartawan, Jumat (25/4/2025), dikutip dari Detik.
Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono juga menanggapi pernyataan Aria Bima. Dave mengaku bingung dengan pernyataan Aria Bima yang mempersoalkan keputusan Prabowo mengutus Jokowi. “Salahnya di mana bila yang diutus Pak Jokowi?” ujar Dave.
Sebelumnya, Aria Bima, menanggapi Presiden Prabowo Subianto mengutus empat orang, termasuk Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) untuk hadir di pemakaman pemimpin umat Katolik sedunia Paus Fransiskus di Vatikan. Aria Bima mengatakan sebenarnya hal itu merupakan hak dari Presiden Prabowo.
“Saya kira yang tahu adalah Pak Prabowo ya. Tanyakan pada pemerintah, karena itu sudah diputuskan oleh presiden kalau tidak salah untuk menjadi utusan ke Vatikan,” kata Aria Bima mengawali pendapatnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025).
Aria Bima menyebut keputusan itu sudah diambil Prabowo, maka ia tak bisa memberikan saran. Politikus PDIP ini menegaskan bukan dalam posisi setuju atau tidak setuju. “Saya tidak dalam bicara setuju dan tidak setuju karena sudah diputuskan oleh presiden. Kalau belum tak kasih saran,” ujarnya.
Ia kemudian ditanyai apakah keterlibatan Jokowi di sana sudah pas. Pun mengingat Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bisa menjadi keterwakilan RI untuk agenda kenegaraan. “Nah, saya mempertanyakan kenapa nggak Wakil Presiden yang berangkat itu loh,” kata dia. {}