Sosialisasikan Pencegahan Stunting di Sungai Bahar, Saniatul Lativa Ajak Tokoh Masyarakat Berperan Aktif

Berita Golkar – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kembali hadir di Jambi sosialisasi pencegahan stunting dari hulu Bersama mitra kerja, Kamis 26 Oktober 2023. Acara tersebut dihadiri Agus Riyadi Camat Sungai Bahar dan Wahyudi Kusriyanto Kepala Desa Suka Makmur.

Hadir juga Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi Islakhiyah MA selaku Ketua Pokja Hubungan Antar Lembaga, Lini Lapangan dan Percepatan Penurunan Stunting  dan Drs Uyun Aprinaldi selaku Penata KKB Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Muaro Jambi.

Serta mitra kerja BKKBN yaitu Dr Hj Saniatul Lativa SE MM yang mengajak BKKBN untuk terus menggencarkan sosialisasi pencegahan stunting di Provinsi Jambi.

Sosialisasi ini bukan hanya sekedar memberikan arahan dan materi saja. Namun, acara tersebut sekaligus dibarengi dengan adanya pengukuhan Duta GenRe kelurahan/desa di Kecamatan Sungai Bahar sebanyak 5 pasang yang terdiri dari perwakilan beberapa Desa/Kelurahan di kecamatan tersebut.

Pengukuhan Duta GenRe ini merupakan bentuk dukungan mitra kerja BKKBN yakni Sanitul Lativa dalam upaya mendorong penurunan angka stunting dan dukungan terhadap kepala BKKBN yaitu membentuk dan melantik Duta GenRe kelurahan/desa di tingkat kecamatan atau kabupaten setempat.

“Mengapa harus anak muda yang perlu dilibatkan dalam sosialisasi ini, karena anak muda akan lebih mudah untuk mengafirmasi informasi kepada teman sejawatnya. Anak muda akan jauh lebih mendengarkan perkataan teman-temannya dibandingkan nasihat dari orang tuanya sendiri. Maka anak muda perlu didorong untuk proses percepatan penyebaran informasi dan edukasi terkait stunting ini,” ujar Islakhiyah.

Generasi muda yang kemudian akan menjadi penerus bangsa perlu kita perhatikan untuk menyongsong Indonesia Emas di tahun 2045. Generasi muda ini nantinya akan melalui proses yang harus kita kawal baik. Jangan sampai mereka tidak paham dan mengerti terhadap zona rawan penyebab terjadinya stunting.

Zona pertama yaitu catin atau calon pengantin, bagi perempuan harus dicek kesehatannya terlebih dahulu sebelum menikah dengan memastikan ukuran lingkar lengan tangan dan mengonsumsi pil tambah darah agar tidak terjadi anemia dan bagi laki-laki untuk yang perokok perlu dicegahnya dengan cara berhenti merokok minimal tiga bulan sebelum menikah.

Zona kedua yaitu bagi ibu hamil. Di mana, ibu hamil ini sekurang-kurangnya enam kali memeriksakan kehamilannya.

Untuk memastikan bayi yang dikandungnnya tidak beresiko stunting dan bisa mengetahui kondisi dan perkembangan janinnya.

Tidak lupa juga selain memeriksakan kehamilannya ibu hamil juga perlu banyak mengonsumsi vitamin dan makan makanan yang bergizi yang kandungan protein, zat besi dan asam folat serta minyak ikan.

Zona ketiga yaitu bagi ibu menyusui, bagaimanapun ibu menyusui perlu diusakan untuk memberikan ASI ekslusif dengan semaksimal mungkin dan ibu menyusui juga perlu diperhatikan dalam mengonsumsi makanan agar ASI yang diberikan dapat lebih maksimal dalam mencukupi kebutuhan anak.

“Ibu menyusui ini sama halnya seperti ibu hamil perlu dijaga asupan gizinya agar dapat memberikan ASI yang berkualitas,” kata Saniatul Lativa.

Bagi para pasangan muda juga perlu diperhatikan supaya generasinya bisa berkualitas maka perlu memperhatikan cara dan pola asuh anak agar tidak terjadi stunting serta menggunakan KB mau dengan cara dan jenis apapun.

“Namun, disarankan bagi pasangan muda dianjurkan untuk menggunakan pil dan bagi para senior bisa menggunakan kondom, IUD, Implan maupun KB lainnya untuk memberikan jarak yang baik dalam melahirkan generasi baru supaya resiko stunting ini bisa diselesaikan dan mampu mengurangi angka stunting kedepannya,” ujar Uyun Aprinaldi. {sumber}