Berita Golkar – Jaringan Jurnalis Indonesia (JJI) kembali melakukan survei terbaru terkait sosok calon presiden (capres) yang diinginkan masyarakat Indonesia pada 2024 nanti.
Survei ini mengunakan jumlah respondennya 1425 Warga Negara Indonesia yang sudah memiliki Hak Pilih di pemilu 2024 dan sample atau responden ditentukan dengan metode multistage random sampling Margin of Error -/+ 2,6 persen dan Tingkat Kepercayaan 95 persen.
Jaringan Jurnalis Indonesia (JJI) melakukan survei jelang pilpres 2024 yang dimulai tanggal 29 Agustus s/d 9 September dengan mengambil sampel dari Populasi yang diambil samplenya berjumlah 204 juta Pemilih tetap di pemilu 2024
Survei ini dilakukan untuk mengukur peta kekuatan para tokoh bakal capres dan cawapres yang sudah makin dikerucutkan sejalan dengan Nasdem – PKB yang sudah mendeklarasikan pasangan Anies Baswedan & Muhaimin Iskandar yang siap bertanding di pilpres 2024.
Sementara koalisi parpol Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto walau sudah membentuk koalisi parpol pengusungnya tapi hingga kini belum juga melakukan deklarasi capres – Cawapres yang akan diusungnya nanti
Koordinator Jaringan Jurnalis Indonesia (JJI), Agusta Irawan mengatakan, hasil survei dari simulasi pertama dengan formula nama tiga pasangan pasangan capres – cawapres yang ditanyakan kepada 2004 responden, dengan pertanyaan pasangan capres -cawapres mana yang akan menjadi pilihan responden jika pilpres digelar hari ini maka hasilnya simulasi pasangan Prabowo Subianto – Airlangga Hartarto tingkat keterpilihannya sebanyak 47,8 persen , kemudian simulasi pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar dipilih sebanyak 21,9 persen dan pasangan Ganjar Pranowo -Erick Thohir memiliki tingkat keterpilihan sebanyak 120,9 persen sedangkan yang* tidak memilih sebanyak 9,6 persen.
Agusta menyebutkan, dengan simulasi mengunakan mekanisme acak dengan merubah nama cawapresnya untuk Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo , maka hasilnya pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD dipilih paling banyak yaitu 53,6 persen, dan pasangan Prabowo Subianto – Erick Thohir dipilih sebanyak 27,2 persen dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar 19,2 persen.
Kemudian simulasi ketiga dengan mengubah formasi tokoh cawapres yaitu Airlangga Hartarto yang dipasangkan Prabowo Subianto.
“Maka ketika diujikan kepada 2004 responden maka hasilnya pasangan Prabowo Subianto – Airlangga Hartarto unggul dengan tingkat keterpilihan sebesar 53,9 persen dibandingkan Prabowo dipasangkan dengan Erick Thohir dan Pasangan Ganjar Pranowo -Mahfud MD turun tingkat elektabilitasnya menjadi 26,9 persen sementara Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar tingkat keterpilihan nya 19,2 persen,” kata Agusta dalam keterangannya, Rabu (20/9/2023).
Dia menjelaskan bahwa, hasil survei ini menunjukan bahwa suara pemilih Golkar menginginkan dalam koalisi Indonesia Maju kader ideologis Golkar yang harus diambil sebagai cawapres dari Prabowo Subianto, jika cawapres Prabowo bukan kader Golkar ada pergerakan suara pemilih Golkar lari ke Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Kemudian jika disimulasi pasangan Prabowo Subianto – Ridwan Kamil hasil keterpilihan hanya 30,2 persen kemudian Ganjar Pranowo – Khofifah Indar Parawangsa 47,8 persen dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar 12,8 persen.
Sementara dengan simulasi jika Prabowo Subianto – Airlangga Hartarto tingkat keterpilihannya 40,4 persen, Ganjar Pranowo – Khofifah Indar wangsa 32,7 persen dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar 17,4 persen.
Pengamat Politik dari Universitas Mulawarman Samarinda (Kalimantan Timur), Budiman menilai hasil survei Jaringan Jurnalis Indonesia (JJI) yang unggulkan Prabowo Subianto- Airlangga Hartato sebagai pasangan capres-cawapres adalah hal yang menarik.Pasalnya kedua memiliki pengalaman yang banyak dalam mengurus keamanan dan ekonomi.
“Miliki pengalaman yang berbeda, seperti Prabowo punya pengalaman dibidang keamanan, sedangkan Airlangga miliki pengalaman di bidang ekonomi, maka ini menjadi pasangan yang ideal pada pilpres 2024,” kata Budiman, Rabu (20/9/23).
Budiman mengatakan bahwa Airlangga telah membuktikan kinerja sebagai Menkoperekonomian, maka pantas jika Prabowo mengaet Airlangga sebagai cawapres.
” Kinerjanya Airlangga sudah terbukti sebagai menkoperekonomian, sehingga Prabowo lebih pantas menggaet Airlangga sebagai cawapres,” ujar Budiman.
Selain itu, jika Prabowo berpasangan dengan Airlangga, maka peluang menang di pilpres 2024 sangat besar,” Ucapnya.
Menurut dia, hasil survei LSI yang unggulkan Prabowo – Airlangga sebagai pasangan bukti masyarakat atau pendukung Golkar ingin Airlangga sebagai cawapres Prabowo.
Selain itu, mesin politik partai Golkar harus solid untuk mendukung Airlangga sebagai cawapres Prabowo. ” Semua kader Golkar harus solid mendukung Airlangga sebagai cawapres Prabowo,” ucapnya.
Sementara itu, kata dia, kekuatan partai Golkar juga sangat berpengaruh atau membantu Prabowo pada pilpres 2024. ” Kekuatan partai Golkar sangat berpengaruh untuk membawa Prabowo menang di pilpres 2024,” imbuhnya.@wgs. {sumber}