DPP  

Tak Usah Ragu Kemampuan Debat Prabowo, Nusron Wahid: Dia Sudah Siap Sejak 15 Tahun Lalu

Berita Golkar – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menegaskan, calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto iap mengikuti debat sesuai apapun format yang diputuskan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Nusron mengingatkan, Prabowo sudah mengikuti pemilihan presiden (pilpres) sejak 2009 sehingga siap untuk mengikuti debat edisi Pilpres 2024.

“Apapun yang diputuskan oleh KPU dan malam ini ada technical meeting teman-teman harus rapat di sana, kami ikuti. Wong kami sudah siap kok, siap debat dari kapan tahun, Pak Prabowo itu sudah siap debat dari 15 tahun yang lalu kalau soal debat,” kata Nusron di kawasan Kuningan, Jakarta, Sabtu (9/12/2023).

Akan tetapi, Nusron mengakui bahwa pihaknya ingin agar tidak ada saling kritik antarkandidat dalam debat calon presiden dan wakil presiden yang digelar Selasa (13/12/2023). Nusron berpandangan, panelis debat lah yang berhak untuk memperdalam dan mengkritik visi-misi kandidat, bukan malah kandidat lain yang saling menyerang.

“Yang berhak memperdalam dan kritisi itu ya panelis, bukan kandidat satu sama lain saling menyerang program satu sama lain,” kata politikus Partai Golkar itu.

Nusron beralasan, debat merupakan momen bagi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden menyebarluaskan sekaligus memperdalam visi dan misi yang dimiliki masing-masing. Ia pun mengakui bahwa harus ada sesi mengebalorasi visi dan misi calon, tetapi bukan dilakukan oleh kandidat lain karena setiap kandidat punya visi dan misi yang berbeda.

“Kan tidak mungkin misal kandidat A mengkritisi kandidat B. Dengan sudut pandang dari kandidat A, programnya kandidat B dikritisi oleh kandidat A, kan enggak mungkin juga akan mengubah program dan visi misi kandidat B,” ujar Nusron.

Menurut dia, pertanyaan yang diajukan satu kandidat ke kandidat lain nantinya malah tidak akan memperdalam visi dan misi dari setiap pasangan calon. “Kalau dari debat enggak mungkin juga ubah visi-misinya yang sudah dimasukkan ke KPU. Nah yang berhak melakukan itu adalah panelis, iya kan, itu kalau pandangan kita,” kata Nusron.

Seperti diketahui, KPU akan menggelar tiga kali debat capres dan dua kali debat cawapres. Setiap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden akan sama-sama naik panggung dalam lima kesempatan tersebut. Namun, hanya salah satu di antara mereka yang dapat berbicara dalam forum debat, sesuai dengan jadwal yang ditetapkan KPU.

“Intinya yang bicara, boleh dikatakan, sepenuhnya kalau debat capres, ya sepenuhnya capres. Kalau (debat) cawapres, sepenuhnya cawapres,” ujar Ketua KPU Hasyim Asy’ari di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (6/12/2023). {sumber}