Berita Golkar – Debat ketiga Pilpres 2024 dilaksanakan di Istora Senayan, menyoroti isu Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, Globalisasi, Geopolitik, dan Politik Luar Negeri.
Ketua TKD Prabowo-Gibran DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar atau Bang Zaki, memberikan tanggapan terhadap tema tersebut.
Bang Zaki menyampaikan bahwa debat malam itu memberikan gambaran realistis dari Prabowo, terutama dalam konteks politik luar negeri, geopolitik, dan pertahanan.
“Debat kedua pak Prabowo malam ini tentang politik luar negeri, geopolitik, kemudian pertahanan. Ini semua gambaran pak Prabowo secara realistis, ya jawabannya,” katanya kepada Akurat.co, Senin (8/1/2024).
Bang Zaki menekankan pentingnya memahami situasi dan kondisi terkini oleh masyarakat Indonesia. Bang Zaki menyoroti kompleksitas tantangan dalam berbicara tentang politik luar negeri, yang melibatkan negosiasi dan diskusi dengan mitra dari negara-negara sahabat.
“Tidak mudah apabila kita berbicara mengenai politik luar negeri, itu tantangan yang harus kita hadapi karena kita duduk bernegosiasi kemudian berdiskusi dengan para mitra kita dari negara-negara sahabat,” jelasnya.
Dalam merumuskan permasalahan, Bang Zaki memberikan contoh, seperti dalam negosiasi mengenai Laut Cina Selatan.
Bang Zaki yang juga ketua DPD Golkar DKI Jakarta itu, menggarisbawahi pentingnya memahami kepentingan nasional yang harus diperjuangkan, sekaligus menghormati kepentingan dan batasan dari pihak mitra. “Negosiasi ini tidak mudah, dan Pak Prabowo mengerti dan memahaminya,” tegasnya.
Bang Zaki juga membahas isu pertahanan, menjelaskan bahwa peralatan militer modern yang dijual oleh negara maju seperti Amerika adalah yang sudah digunakan sebelumnya. Ia mencatat bahwa menjual peralatan terbaru adalah langkah yang tidak mungkin dilakukan untuk menjaga keamanan negara.
“Ini salah satu contoh yang harus dipahami masyarakat Indonesia. Jadi, paling tidak, diplomasi kita ini bukan hanya dari satu sisi, tapi kita harus bisa memahami karakter kepentingan dan kebutuhan dari bangsa-bangsa mitra kita,” jelasnya.
Dengan pernyataan tersebut, visi Prabowo-Gibran dalam politik luar negeri dan pertahanan mengusung pendekatan realistis, menghadapi kompleksitas dinamika geopolitik global. {sumber}