Berita Golkar – Tak sedang bercanda, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti Widya Putri menyebut, negosiasi tarif resiprokal dari Presiden AS, Donald Trump masih dalam negosiasi. Sejauh ini, belum ada keputusan final.
Dia mengatakan, tim negosiasi dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian masih aktif berada di Amerika Serikat untuk membahas kelanjutan kebijakan tarif tersebut.
“Sebetulnya terkait itu masih berproses ya. Jadi masih berproses. Lalu kemudian juga tim negosiasi dari Kemenko Perekonomian juga masih aktif berada di sana (Amerika) sebetulnya,” kata Wamendag Roro usai membuka South-South and Triangular Cooperation (SSTC) on Trade And Investment Promotion For African Countries 2025 di Jakarta, Selasa (8/7/2025), dikutip dari Inilah.
Menurut Wamendag Roro, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dijadwalkan terbang ke Amerika Serikat (AS), setelah mengikuti kegiatan BRICS yang saat ini digelar di Brasil. “Jadi mudah-mudahan nanti juga akan diberikan formal announcement (pengumuman resmi) oleh mereka,” ujar kader Partai Golkar itu.
Ia menekankan, Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan untuk terus memperluas akses pasar bagi produk Indonesia, lewat berbagai perjanjian perdagangan internasional.
Asal tahu saja, saat ini, pemerintah Indonesia sudah menjalin kerja sama perdagangan dengan sejumlah negara. Misalnya, Indonesia–Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Peru), serta kesepakatan dengan Kanada dan Tunisia. “Ini upaya-upaya kita untuk memperluas akses pasar kita di luar negeri,” tutur Wamendag Roro.
Terkait dampak langsung tarif 32 persen terhadap ekspor Indonesia ke Amerika Serikat, Roro menegaskan kembali bahwa proses tersebut masih berlangsung dan belum final. “Kembali lagi ini masih berproses,” imbuh Wamendag Roro.
Mengingatkan kembali, Presiden Trump memutuskan tetap mengenakan tarif impor 32 persen kepada Indonesia, tidak berubah dari nilai tarif resiprokal sebelumnya, yakni pada April 2025. Sejauh ini, proses negosiasi dengan pihak Indonesia terus berlangsung intensif.
“Mulai 1 Agustus 2025, kami akan mengenakan Tarif kepada Indonesia hanya sebesar 32 persen untuk semua produk Indonesia yang dikirimkan ke Amerika Serikat, terpisah dari Tarif Sektoral lain,” kata Trump dalam surat berkop Gedung Putih tertanggal 7 Juli yang ditujukan kepada Presiden Prabowo.
Dalam surat yang diunggah utuh di media sosialnya itu, dipantau di Jakarta, Selasa (8/7/2025), Trump merasa AS harus bertindak cepat dalam mengatasi defisit perdagangan yang terjadi sejak bertahun-tahun dengan Indonesia.
“Tolong pahami bahwa angka 32 persen ini jauh lebih sedikit dari yang diperlukan untuk menghilangkan disparitas defisit perdagangan dengan negara Anda,” kata Trump dalam surat.
Apabila Indonesia dipandang melakukan tindak balas dengan menaikkan tarif, Trump mengancam akan membalas dengan menambah nilai tarif impor sesuai jumlah itu “ditambah tarif 32 persen yang kami tetapkan”. {}